4. Â Terbuka untuk Kritik
Evaluasi mandiri biasanya cenderung bias. Diperlukan umpan balik dari orang lain yang bisa melihat secara lebih obyektif melihat apa yang kita lakukan. Dengan meminta umpan balik dari orang lain, maka kita siap untuk menerima informasi yang menyenangkan ataupun tidak menyenangkan tentang usaha kita tersebut. Bentuk informaso bisa berbentuk kata-kata yang sifatnya netral, bisa juga berupa kritikan.
5. Â Jaga Kesehatan Anda
Pengembangan pribadi seharusnya selaras dengan kesehatan fisik dan mental seseorang. Jika kita memiliki masalah kesehatan, maka akan sulit berkonsentrasi pada pengembangan diri. Kita  perlu memastikan bahwa kesehatan kita tetap terjaga dan prima. Jalani pola hidup sehat, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Sebagai bentuk pemeliharaan kesehatan mental, sebaiknya kita melakukan aktivitas positif dan tetap berhubungan dengan orang-orang yang kita sayangi.
Beberapa Kecakapan yang Mandatory untuk Pengembangan Diri
Dengan memahami kebutuhan akan pengembangan diri dan kaitannya dengan interaksi dengan orang lain, di bawah ini ada jenis-jenis kecakapan yang sangat diperlukan oleh seseorang yang ingin bekembang pribadinya dan menjadi pemenang untuk dirinya sendiri. Jika sudah dimiliki dan diyakinkan melalui umpan balik dari orang lain, bisa terus diperkuat dan jika belum dikuasai, maka diperlukan proses belajar.
1. Â Komunikasi VerbalÂ
Komunikasi Verbal yang efektif adalah menyampaikan informasi atau maksud anda dengan cara yang dapat dimengerti dengan tepat. Komunikasi verbal yang efektif memerlukan medium bunyi yang tidak monoton, tidak bernada tinggi, tidak menggunakan suara hidung (sengau), dengan nada yang semangat serta dengan kecepatan bicara yang mudah dipahami yaitu tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
Kata-kata yang dipilih disesuaikan dengan orang yang diajak bicara, artinya kita bicara dengan kosa kata yang sederhana untuk kalangan yang pendidikannya tidak tinggi. Juga ketika berbicara dengan topik yang amanpun akan membuat komunikasi verbal tetap berjalan baik.
2. Â Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi Non-Verbal mengandalkan bahasa tubuh agar tujuan dapat dicapai dengan memproyeksikannya yang kita maksudkam. Postur, gerakan dan ekspresi wajah secara terus menerus mengirimkan pesan kepada orang yang diajak bicara tentang siapa kita, bagaimana perasaankita dan apa yang kita pikirkan.
Bahasa tubuh dapat memperkuat atau mengurangi makna dari bahasa verbal seseorang. Agar komunikasi berjalan lebih efektif, maka seseorang harus berusaha sensitif terhadap bahasa tubuh yang dipancarkan oleh lawan bicara.
Bahasa tubuh yang tepat untuk beberapa cara komunikasi non-verbal adalah sbb:
- Bicaralah secara berhadapan, melihat ke mata lawan bicara dengan jarak cukup dekat dan postur yang terbuka
- Sedikit condong kepada lawan bicara dan dengan kontak mata yang positif.
- Gunakan variasi suara dengan menggunakan keras dan tinggi rendah nada suara
- Rendahkan suara untuk penekanan
- Padankan bahasa tubuh kita dengan bahasa tubuh lawan bicara tanpa bersikap meniru
- Tunjukkan ketulusan dan semangat
3. Â Mendengar AktifÂ
Mendengar aktif memerlukan pemusatan perhatian, interpretasi dan pengingatan stimulus suara.
Kemampuan seseorang dalam mendengar sering diabaikan dan dianggap sebagai sesuatu yang tidak penting atau mudah dilakukan. Padahal sering orang hanya mendengar gelombang suara (hearing) ketimbang mendengar makna (listening).Manusia umumnya berbicara dengan kecepatan 125-250 kata per menit, sementara otak manusia dapat memahami 750-1500 kata. Karena itulah ada kesenjangan antara kapasitas memahami dan masukan yang diterima.
Kesenjangan tersebut sering membuat seseorang mengabaikan orang yang dia ajak bicara dengan memikirkan yang lain-lain. Karena itu kemampuan mendengar aktif memerlukan beberapa persyaratan, yaitu:
- intensitas
- empati
- penerimaan
- keinginan untuk mengambil tanggung jawab.
Kecakapan mendengar aktif ini jika telah dikuasai akan sangat efektif dalam menangani pelanggan atau orang lain yang menyampaikan keluhan agar dapat diatasi dengan lebih baik.
Hubungan antara atasan bawahan atau sebaliknya pun akan lebih baik karena seseorang yang menguasai kecakapan Mendengar Aktif akan bersikap lebih cermat dan tidak mudah berasumsi sebelum segala sesuatu menjadi jelas.
Cara melakukan Mendengar Aktif yang Efektif:
- Melakukan Kontak Mata
- Melakukan Anggukan dan Ekspresi Wajah yang Tepat
- Bertanya
- Melakukan Parafrase (mengulang apa yang didengar dan diulang dengan ungkaan yang berbeda)
- Menghindari memotong pembicaraan
- Menghindari gerakan-gerakan yang mengganggu
- Tidak Mendominasi Pembicaraan
- Melakukan transisi yang mulus dari peran pembicara dan pendengar maupun sebaliknya
4. Â Penghormatan kepada yang lain (courtesy)
Ini adalah sikap yang harus terus dijaga dan menjadi warna terhadap apa yang kita lakukan. Penghormatan ini dilakukan secara mental dan perilaku. Untuk mental adalah sikap kita untuk selalu beranggapan bahwa menghormati atau sopan kepada orang lain adalah sesungguhnya kita menghormati diri kita sendiri.
Perilaku kitapun akan mencerminkan sikap mental kita dengan bersikap sopan dan dengan menjaga norma serta cara bicara kita yang normal, tidak menekan dan berusaha membuat orang lain nyaman. Teknik mendengar aktif bisa menjadi salah satu sumber courtesy ini.
Kesimpulan
Pengembangan diri adalah kebutuhan dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Pengembangan diri dilakukan dengan kesadaran penuh dan dalam rangka meningkatkan kepercayaan diri kita agar kualitas hidup kita lebih  bermakna. Selamat mengembangkan diri kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H