Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Serasa Baru Kemarin - Kemana Kita akan Pergi?

23 Mei 2024   12:49 Diperbarui: 23 Mei 2024   13:22 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemana kita akan pergi?

Serasa seperti kemarin

Berjalan santai menuju tempat belajar

Suasana sepi tapi hati ceria

Serasa seperti kemarin

Semua peristiwa tayang di depan mata

Serasa seperti kemarin

Benar, perjalanan alam fana ini teramat pendek

Satu per satu melewati gerbang yang dulu jauh

Sekarang gerbang itu terasa sangat dekat

Sadar tidak sadar kita adalah bagian dari angkatan itu

Satu per satu melewati gerbang yang dulu jauh

Sekarang terasa amat dekat

Kita merasa ada yang hilang

Ketika ada lagi yang melewati gerbang itu

Apakah orang akan kehilangan?

Ketika kita melewati gerbang yang dekat itu?

Pentingkah perasaan itu,

Padahal kita akan melewati gerbang itu sendirian?

Serasa seperti kemarin

Ketika merasa jauuh dari gerbang

Tak bisa menghindar, gerbang semakin dekat

Selama kita masih belum melewati gerbang

Kita masih punya hak untuk bertanya pada diri sendiri

Akankan kita cemas, akankah kita merasa biasa-biasa saja

Atau akankah kita melewati gerbang dengan tersenyum?

Serasa seperti kemarin

Dan kita punya pilihan …Tuhan memberikan kita pilihan …

Pilihan … selama belum melewati gerbang yang semakin dekat dan mendekati kita …

Subhanallah, Astaghfirullah, laa haula walaa quwwata illa billah …Laa ilaaha Illallah …

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun