Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Self-Fulfilling Prophecy, Apa yang Kita Ingin Wujudkan di Masa Depan?

12 Mei 2024   15:59 Diperbarui: 12 Mei 2024   16:26 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Upaya penentuan suatu ekspektasi yang lebih tinggi dan tidak hanya biasa biasa saja akan mengarahkan pada peningkatan performa. Rosenthal dan Jacobson 1968 menyebutnya pertama kali dengan nama Pygmalion Effect. Nama Pygmalion diambil dari mitologi yunani, di mana seorang pembuat patung yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap patungnya dan membuat patung tersebut menjadi hidup.

Jika anda tidak yakin dengan kemampuan anda sendiri, akan sulit  untuk menjaga motivasi dan bisa tetap fokus pada tujuan-tujuan anda. Ketidakyakinan pada kemampuan untuk bisa berhasil mengarahkan pada rasa tidak aman, keraguan dan penurunan perasaan bahwa dia bermanfaat bagi yang lain.

Memahami  bahwa ada efek negatif dari self-fulfilling prophecy yang besar dalam jalan hidup anda, maka anda perlu mengidentifikasi dan melawan pola pikir yang negatif tersebut agar tidak menghambat Anda dalam pencapaian ekspektasi.

Jika suatu saat anda tidak mencapai target prophecy, jangan merasa kecewa, anda bisa alihkan ke prophecy yang lebih mungkin dicapai atau maafkan diri anda jika saat ini belum berhasil dan berniat berupaya kembali (self-compassion)

Penulis ingat pada Tujuan yang sebaiknya menggunakan 5 akronim yaitu SMART dalam menganalisa tujuan. SMART merupakan kepanjangan dari Specific, Measurable, Agreed, Realistic dan Timebound. Sepertinya model tujuan SMART ini bisa dipakai untuk mencermati suatu ekspektasi baik yang dari anda sendiri atau dari luar. Specific artinya tertentu dan jelas tidak mengawang, Measurable yaitu bisa diukur tingkat capaiannya, Agreed atau disepakati oleh anda sendiri dan orang lain jika dibutuhkan; Realistis artinya bisa dicapai dengan usaha yang keras dan Timebound artinya ada batas waktunya. Salam

credit to Didi K
credit to Didi K

Referensi

https://www.verywellmind.com/what-is-a-self-fulfilling-prophecy-6740420

Handy,C, 1990. Inside Organizations, Penguin Books

Rosenthal, Robert & Jacobson, (1992). Lenore Pygmalion in the classroom. Expanded edition. New York: Irvington

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun