Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peter Principle - Manajemen SDM #1

15 April 2024   16:05 Diperbarui: 15 April 2024   16:10 1297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit to WallstreetMojo

credit to WallstreetMojo
credit to WallstreetMojo

Solusi yang mungkin adalah memberikan pelatihan keterampilan yang memadai bagi karyawan yang menerima promosi, dan memastikan pelatihan tersebut sesuai dengan posisi dimana mereka dipromosikan.

Meskipun demikian Dr. Peter berpendapat pelatihan saja tidak menutup kecenderungan perusahaan atau lembaga mempromosikan karyawan tanpa perhitungan kompetensi yang pas. Apalagi lembaga tersebut besar dan personilnya banyak. Tidak mudah untuk menerapkan model the right man on the right job. Basis Data yang lengkap dan kedisiplinan dalam menjalankan proses akan menghindari Peter Principle terjadi di lembaga tersebut.

Bukti untuk Peter Principle

credit to 50Minutes.com
credit to 50Minutes.com

Peter Principle terdengar intuitif setelah idenya dipahami, dan suatu model dapat dibentuk untuk memprediksi fenomena tersebut. Namun, ternyata sulit untuk mendapatkan bukti nyata mengenai kejadiannya secara luas.

Pada tahun 2018, Alan Benson, Danielle Li, dan Kelly Shue menganalisis kinerja karyawan bidang penjualan dan praktik promosi di 214 entitas bisnis di USA untuk menguji Peter Principle. Mereka menemukan bahwa perusahaan memang cenderung mempromosikan karyawannya ke posisi manajemen berdasarkan kinerja mereka pada posisi sebelumnya, bukan berdasarkan potensi manajerial.

Sejalan dengan Peter Principle, para peneliti menemukan bahwa karyawan bidang penjualan yang berkinerja tinggi kemungkinan besar akan dipromosikan sebagai sales manager dan ternyata cenderung memiliki kinerja yang buruk sebagai manajer, sehingga menimbulkan kerugian yang besar bagi bisnis. Hal ini membuktikan bahwa Peter Principle terjadi di banyak lembaga bisnis.

Penempatan atau promosi karyawan kurang memperhitungkan kompetensi yang pas antara kebutuhan kompetensi dan kemampuan karyawannya. Kedisiplinan terhadap proses penyesuaian tingkat kompetensi karyawan dengan kebutuhan kompetensi suatu posisi memerlukan penguatan dan konsistensi. Di samping itu penguatan kemampuan melalui tahap pelatihan atau pendampingan (coaching) perlu mendapatkan prioritas.

Referensi

Wikipedia, Dr. Laurence  J. Peter and Raymond Hull in the Book The Peter Principle

Laufrence J. Peter dan Raymond Hull ' The Peter Principle: Why everything is always wrong?, William Morrow & Company Inc. New York, 1969 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun