Menyukai tugas dan tantangan, kreatif dan kompeten, antusias dan eksperimental, solidaritas yang tinggi, kepuasan datang dari penyelesaian tugas, prestasi lebih penting daripada promosi, mudah bosan bila tidak ada tantangan, pengambil risiko yang diperkirakan dapat dikelola
Dionysus
‘Saya mempunyai proyek di pusat penelitian dan pengembangan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 5 tahun lalu. Kepala Pusatnya adalah seorang Phd di bidang geologi dan pernah menjadi peneliti. Saya bertanya kepadanya tentang perasaannya sebagai Kepala Pusat karena dia baru menjabat beberapa bulan. Matanya terpejam sejenak dan menghela nafas, lalu menyebutkan betapa tidak bahagianya dia dengan tanggung jawab barunya. Dulunya ia fokus pada hal-hal di lab, kini ia harus menghadapi permasalahan karyawan, termasuk masalah keluarga para karyawan. Ia merasa waktunya terbuang percuma di posisi barunya. 'Â
Tipe orang seperti ini terkesan setia pada profesi atau ilmunya dan bukan pada orangnya. Ia sangat menyukai fakta dan data ketika berbicara dan mendiskusikan suatu kasus. Argumennya didasarkan pada pemikiran logis dan pertimbangan yang cermat. Orang Dionysus cenderung individualistis dan lebih suka melakukan sesuatu berdasarkan aspek keilmuan. Orang tersebut biasanya ahli dalam profesinya dan menyukai tantangan ilmiah. Dalam organisasi yang membutuhkan dia justru organisasi dan bukan sebaliknya.Â
Karakteristik Utama
Individualistis, ahli, bisa juga jenius, tidak menyukai organisasi, loyal pada profesi daripada jabatan atau promosi, sebuah organisasi membutuhkannya dan bukan sebaliknya, menyukai tantangan akademis atau ilmiah, argumen menggunakan pemikiran logis.
Model Hubungan Karakteristik Pribadi dan Kinerja Karyawan
Intinya adalah bahwa karakteristik pribadi mempengaruhi kinerja karyawan. Membahas tentang pegawai tidak akan jauh dari istilah Uraian Tugas (Job Descriptions) dan Spesifikasi Pekerjaan (Job Specifications).
Uraian Tugas (Job Descriptions) mencakup data dasar terkait pekerjaan, berguna untuk menarik sejumlah talenta. Informasi tersebut mencakup informasi antara lain jabatan, lokasi pekerjaan, alur pelaporan, ringkasan pekerjaan, tujuan suatu pekerjaan, tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan, kondisi kerja, mesin, atau peralatan yang akan digunakan. Uraian Tugas ini akan berhubungan erat dengan keterampilan teknis.
Sementara itu, Spesifikasi Pekerjaan (Job Specifications) dikenal sebagai pernyataan tertulis mengenai kualifikasi pendidikan, kualitas spesifik, tingkat pengalaman, keterampilan fisik, emosional, teknis dan komunikasi yang diperlukan, tanggung jawab yang terlibat dalam suatu pekerjaan. Spesifikasi pekerjaan juga mencakup kesehatan umum dan mental, kecerdasan, bakat, keterampilan kepemimpinan, stabilitas emosi, kemampuan beradaptasi, fleksibilitas, nilai dan etika, sopan santun dan kreativitas dan beberapa lainnya yang berkaitan erat dengan keterampilan non-teknis.
Diasumsikan jika menempatkan seorang pegawai pada suatu jabatan tanpa mempertimbangkan kecakapan teknis dan non- teknisnya, maka potensi yang dimiliki pegawai akan terhambat.
Dalam menggunakan model beberapa langkah  perlu dilakukan sebagai berikut:
- Melihat catatan keterampilan teknis karyawan berdasarkan latar belakang pendidikan dan daftar pengembangan profesional.
- Menetapkan Uraian Tugas dan Spesifikasi Pekerjaan masing-masing jabatan.
- Melakukan asesmen karyawan dan mencatat tipe orangnya dalam kerangka Model Charles Handy, apakah seseorang itu Zeus atau Apollo, atau Athena, atau Dionysus. Pencatatan tipe seorang karyawan didapatkan dari dua nilai tertinggi sebagai dua sifat utama, misalnya A= Zeus, Athena; B= Apollo, Athena; C = Dionysus-Apollo; D=Â Athena, Dionysus dan kombinasi lainnya.
- Mencocokkan keterampilan teknis dengan uraian tugas.
- Mencatat seseorang dengan keterampilan teknis yang sesuai dan melihat spesifikasi pekerjaan yang memerlukan kemampuan di luar keterampilan teknis tersebut. Kemudian lihat tipe orang seperti apa kecocokannya. Jika cocok hingga 80%, maka kinerjanya akan baik.
- Ketika seseorang cocok dalam keterampilan teknisnya tetapi tidak cocok dengan tipe orangnya; maka disarankan untuk melakukan beberapa perubahan.
- Ketika setiap orang memiliki kecocokan minimal 80% dalam hal keterampilan teknis dan tipe orang, diasumsikan bahwa kinerja karyawan akan meningkat.