Alat cetakan dapat mengalami keausan yang cukup besar dari berbagai sumber, yang meliputi:
* (i) polimer itu sendiri;
* (ii) sistem pengeluaran cetakan;
* (iii) tingkat keausan material saat mold menutup;
* (iv) kesalahan aplikasi saat mold bekerja dan saat berhenti.
Ketahanan aus dapat diberikan ke baja perkakas cetakan dengan berbagai cara, biasanya dengan mengeraskan material atau penambahan elemen paduan yang memodifikasi properti. Pilihan metode mana yang bergantung pada materi yang dimaksud.
Ketahanan aus dan ketahanan abrasi adalah sifat terpenting dari mold steel, yang memiliki pengaruh besar pada pasca-pemrosesan umur cetakan, menjaga kepresisian, penghilangan kebocoran, dll.
Ketahanan aus bervariasi sesuai dengan jumlah elemen paduan dan adanya tekanan internal.
Ketahanan aus umumnya sebanding dengan kekerasan.
Oleh karena itu, kekerasan permukaan rongga harus tinggi, sehingga dapat mengatasi masalah keausan.
Serat kaca sering ditambahkan untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan aus. Selain itu, serat logam juga dapat ditambahkan ke plastik untuk mendapatkan plastik konduktif untuk melindungi dari gangguan gelombang radio. Ada juga magnet plastik yang ditambah dengan magnet garam besi.
Masalah terbesar dari aditif ini dalam cetakan adalah bahwa gesekan berbagai serat dalam material komposit di dalam rongga semakin intensif, menyebabkan keausan rongga cetakan dan mempengaruhi keakuratan dimensi produk. Oleh karena itu, untuk memperpanjang umur cetakan, baja dengan ketahanan aus yang baik harus digunakan.
(c) Permukaan finishing yang sangat bagus.
Permukaan finishing yang baik adalah yang paling penting, terutama untuk komponen core dan cavity.
Material yang dimaksud harus mampu mempertahankan permukaan finishing dalam jangka panjang yang baik tanpa persyaratan tambahan pemolesan di antara proses produksi.