Mohon tunggu...
Dicky Firmansyah
Dicky Firmansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Bisnis Manajemen Syariah Institut Tazkia

Repetition is the mother of perfection.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Saatnya "Move On" Pakai QRIS dan Jadilah Bagian yang Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia

20 November 2019   14:35 Diperbarui: 20 November 2019   16:11 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur BI Pery Warjiyo sedang memaparkan Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 | (Sumber gambar: bi.go.id)

Gubernur BI Pery Warjiyo sedang memaparkan Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 | (Sumber gambar: bi.go.id)
Gubernur BI Pery Warjiyo sedang memaparkan Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 | (Sumber gambar: bi.go.id)
Demi memastikan inklusi keuangan digital yang kondusif, Gubernur Bank Indonesia melalui siaran persnya pada Mei 2019 lalu, memaparkan lima Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025 , kelima visi tersebut yaitu:
  • Mendukung integrasi ekonomi-keuangan digital nasional sehingga menjamin fungsi bank sentral dalam proses peredaran uang, kebijakan moneter, dan stabilitas sistem keuangan, serta mendukung inklusi keuangan.
  • Mendukung digitalisasi perbankan sebagai lembaga utama dalam ekonomi-keuangan digital melalui open-banking maupun pemanfaatan teknologi digital dan data dalam bisnis keuangan.
  • Menjamin interlink antara Fin-tech dengan perbankan untuk menghindari risiko shadow banking melalui pengaturan teknologi digital (seperti Application Programming Interface-API), kerjasama bisnis, maupun kepemilikan perusahaan.
  • Menjamin keseimbangan antara inovasi dengan consumers protection, integritas dan stabilitas serta persaingan usaha yang sehat melalui penerapan Know Your Customer (KYC) & Anti-Money Laundering / Combating the Financing of Terrorism (AML/CFT), kewajiban keterbukaan untuk data/informasi/bisnis publik, dan penerapan reg-tech & sup-tech dalam kewajiban pelaporan, regulasi dan pengawasan.
  • Menjamin kepentingan nasional dalam ekonomi-keuangan digital antar negara melalui kewajiban pemrosesan semua transaksi domestik di dalam negeri dan kerjasama penyelenggara asing dengan domestik, dengan memperhatikan prinsip resiprokalitas.

Kelima visi SPI 2025 tersebut akan diwujudkan melalui lima inisiatif, baik yang akan diimplementasikan secara langsung oleh Bank Indonesia sesuai tugas dan kewenangannya, maupun diimplementasikan melalui cara kolaborasi dan koordinasi yang produktif dengan Kementerian dan Lembaga terkait. Berikut ini adalah lima inisiatif  dari visi SPI  2025 :

  1. Standardized open application programming interface, 
  2. Mobile fast payment, 
  3. International standardized financial market infrastructure, 
  4. The open use of granular data, 
  5. Regulatory reform

QRIS untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia

Dalam kaitannya dengan visi dan inisiatif SPI 2025 di atas, hadirnya QRIS merupakan bentuk implementasi secara langsung dari inisiatif "Mobile Fast Payment". QRIS dianggap sebagai langkah awal transformasi digital di Sistem Pembayaran Indonesia dalam membantu percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan digital.

Jika kita melihat dari sudut pandang teknis, penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran akan menciptakan interkoneksi yang menghubungkan banyak pihak. Pertama, interkoneksi antar para pelaku ekonomi dan kedua interkoneksi antar instrumen keuangan. Dengan saling tehubungnya pelaku ekonomi dan instrumen keuangan ini, artinya akan tercipta ekosistem/inklusi keuangan yang lebih tinggi.

Lanjut lagi, ketika suatu inklusi keuangan dinilai tinggi pada suatu Negara, maka akan memberikan banyak manfaat seperti mendukung stabilitas makro dan sistem keuangan, efisiensi ekonomi, memperkuat pertumbuhan ekonomi, membatasi praktik shadow-banking, dan mendukung peningkatan indeks pembangunan manusia.

Dari sini, bisa kita tarik kesimpulan bahwa, QRIS sebagai metode pembayaran digital berbasis QR nyatanya terbukti menjadi salah satu faktor fundamental dalam menciptakan inklusi keuangan yang tinggi sehingga nantinya berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi digital.

Sebagai mahasiswa yang duduk di tingkat akhir, saya sangat bangga dengan kinerja regulator terutama Bank Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indpnesia. Rasa optimis seakan muncul kalau ekonomi digital Indonesia memang akan kuat di masa yang akan datang dan menjadi the New Face of Indonesia's Economy.

Mengakhiri tulisan ini, apalah artinya kebijakan pemerintah tersebut tanpa adanya dukungan dari masyarakat. Apalah artinya jikalau sinergitas antara regulator dan masyarakat tidak ada. 

Semua akan menjadi percuma dan cita-cita menjadi leader of digital economy hanya isapan jempol belaka. Lantas sebagai masyarakat tidakkah kita mau menjadi bagian dari yang memajukan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia? Tentu tanpa dipaksa pun jawabannya harus mau. Karena cita-cita ini, bukanlah milik pemerintah semata namun harus diperjuangkan secara bersama-sama sesuai kemampuan diri masing-masing.

Pada akhirnya, dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi digital ini, saya mengajak teman-teman semua dan para pembaca yang budiman di mana pun berada. Mari sama-sama kita #gairahkanekonomi dengan cara beralih atau "move on" untuk memakai QRIS sebagai metode pembayaran digital kita kedepannya. Dengan begini, secara tidak langsung kita turut berpartisipasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digtal di Indonesia agar bisa lebih baik kedepannya. Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun