Mohon tunggu...
Dicky Ananda Fajri
Dicky Ananda Fajri Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

MAHASISWA UIN SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI FAKULTAS USHULUDDIN JURUSAN AKIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Filsafat Anaximenes dan Heraklitos.

18 Desember 2024   09:15 Diperbarui: 23 Desember 2024   15:57 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Heraklitos/https://pin.it/3SIRAvpQr

Udara yang "memadat" akan berubah menjadi angin, awan, air, tanah, dan akhirnya batu. Melalui konsep ini, Anaximenes menjelaskan bagaimana satu substansi dapat mengalami transformasi menjadi berbagai bentuk materi lainnya. Udara, sebagai sesuatu yang tak kasat mata namun esensial bagi kehidupan, menjadi simbol yang mewakili kehidupan, dinamisme, dan kontinuitas alam. 

Keterkaitan Udara dengan Jiwa

Anaximenes juga menghubungkan udara dengan jiwa manusia. Ia berpendapat bahwa jiwa (psykhe), yang memberikan kehidupan kepada manusia, terbuat dari udara. Oleh karena itu, udara memiliki karakter ilahi dan mendasari seluruh keberadaan. Menurutnya, "Sama seperti jiwa kita, yang adalah udara, memegang kita bersama, demikian pula napas dan udara memelihara seluruh alam semesta." Pandangan ini menunjukkan kepercayaan Anaximenes bahwa udara adalah unsur fundamental yang menciptakan harmoni dan keteraturan di alam semesta.

HERAKLITOS DAN FILSAFATNYA

Latar Belakang Heraklitos

Heraklitos (540 -- 480 SM) adalah filsuf yang berasal dari Efesus, sebuah kota di Asia Kecil. Berbeda dengan Anaximenes, Heraklitos tidak hanya fokus pada substansi dasar tetapi juga pada proses perubahan dalam alam. Karena pemikirannya yang mendalam dan cenderung sulit dipahami, ia sering disebut sebagai "Heraklitos Si Gelap".

Api sebagai Arkhe

Menurut Heraklitos, api adalah substansi dasar yang paling sesuai untuk menggambarkan realitas. Hal ini bukan berarti segala sesuatu secara harfiah terbuat dari api, melainkan api melambangkan perubahan yang konstan. Api selalu bergerak, mengubah wujud sesuatu, dan memiliki sifat yang dinamis. Api mewakili transformasi, yaitu perubahan terus-menerus yang terjadi di alam semesta. Heraklitos meyakini bahwa perubahan adalah satu-satunya yang pasti, yang kemudian ia ungkapkan dalam konsep terkenal:

"Panta Rhei" (semuanya mengalir).

Konsep Perubahan: Segalanya Mengalir

Heraklitos menyatakan bahwa alam semesta berada dalam kondisi yang selalu berubah. Tidak ada sesuatu pun yang tetap; segala sesuatu mengalami transformasi secara konstan. Pemikiran ini dapat diilustrasikan melalui pernyataannya yang terkenal:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun