Perundungan di tempat kerja adalah isu serius yang seringkali terjadi tanpa disadari oleh pelakunya. Dalam lingkungan profesional yang kompetitif, berbagai perilaku bisa dianggap sebagai bentuk motivasi atau ketegasan, padahal sebenarnya bisa mengarah pada perundungan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana perundungan bisa terjadi secara tidak sadar, apa penyebabnya, dan langkah-langkah yang bisa Anda ambil untuk menghindari serta mengatasi perundungan di tempat kerja.
Memahami Perundungan yang Terselubung
Perundungan di tempat kerja tidak selalu terlihat jelas. Anda mungkin menganggap komentar pedas atau kritik tajam sebagai bentuk kejujuran atau cara untuk memotivasi rekan kerja.
Tapi, penting untuk menyadari kalau perilaku-perilaku ini bisa tergolong sebagai perundungan, terutama kalau mengarah pada dampak negatif bagi orang lain.
Bentuk-Bentuk Perundungan yang Halus
Perundungan sering kali muncul dalam bentuk-bentuk yang lebih halus. Berikut beberapa contoh perilaku yang bisa dianggap sebagai perundungan:
Isolasi Sosial: Mengabaikan atau tidak mengikutsertakan seseorang dalam diskusi atau kegiatan kelompok. Misalnya, saat tim Anda merencanakan acara makan siang, Anda mungkin secara tidak sengaja tidak mengundang rekan kerja yang kurang populer.Â
Tindakan ini bisa membuat mereka merasa terasing dan tidak dihargai.
Komentar Pedas: Memberikan kritik yang merendahkan atau menyindir secara terus-menerus. Bayangkan Anda adalah seorang manajer yang memberi umpan balik kepada anggota tim dengan kata-kata seperti, "Kamu harusnya bisa lebih baik dari ini."Â
Meskipun mungkin niat Anda adalah untuk mendorong, kata-kata tersebut bisa menyakiti dan membuat mereka merasa tidak berharga.
Pemberian Tugas yang Tidak Seimbang: Memberikan beban kerja yang tidak adil, sehingga seseorang merasa kewalahan atau tidak berdaya.Â