Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Cara agar Masalah Pribadi Tidak Menghancurkan Kinerja Anda di Kantor

21 Oktober 2024   08:05 Diperbarui: 21 Oktober 2024   13:39 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidak seharusnya masalah pribadi dibawa ke tempat kerja (jcomp/Freepik)

Pernahkah Anda merasa kalau masalah pribadi mulai mempengaruhi performa di tempat kerja? Anda bukan satu-satunya. Setiap orang, pada satu waktu atau lainnya, menghadapi masalah pribadi yang berat. Baik itu masalah keluarga, keuangan, atau hubungan, beban tersebut sering kali mengganggu fokus kita di kantor.

Tapi, penting untuk menyadari kalau meskipun situasi ini umum terjadi, kemampuan untuk memisahkan urusan pribadi dari pekerjaan adalah salah satu keterampilan penting yang harus dikembangkan supaya Anda tetap produktif.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara mendalam tentang mengapa memisahkan masalah pribadi dari kantor itu penting, tantangan yang sering dihadapi, serta bagaimana Anda bisa melatih diri supaya masalah pribadi tidak mempengaruhi kinerja Anda di kantor.

Dengan tips praktis dan strategi yang bisa Anda terapkan, saya harap Anda bisa meningkatkan kemampuan dalam menjaga fokus dan performa saat bekerja, bahkan ketika menghadapi situasi pribadi yang sulit.

Mengapa Masalah Pribadi Tidak Boleh Mempengaruhi Kinerja?

Tidak diragukan lagi kalau membawa masalah pribadi ke kantor bisa berdampak negatif terhadap pekerjaan Anda. Ketika pikiran kita dipenuhi oleh kekhawatiran pribadi, hal ini bisa mengurangi fokus, kreativitas, dan kemampuan untuk mengambil keputusan dengan baik. Sebagai contoh, Anda mungkin lebih lambat menyelesaikan tugas, merasa lebih cepat lelah, atau bahkan membuat kesalahan yang seharusnya bisa dihindari.

Setiap orang punya masalah pribadi, tapi tidak semua orang membiarkan masalah tersebut memengaruhi kinerja mereka di kantor.

Jadi, kalau seseorang beralasan kalau performa mereka menurun karena urusan pribadi, hal tersebut sebenarnya mencerminkan kurangnya kemampuan untuk mengelola stres.

Kita semua bisa menghadapi tantangan ini dengan lebih baik kalau dilengkapi dengan keterampilan yang tepat. Hal ini juga bukan sekadar soal "menyimpan" masalah pribadi di tempat tertentu, tapi bagaimana kita belajar untuk menghadapi dan mengelolanya secara efektif, tanpa memengaruhi pekerjaan.

Tantangan dalam Memisahkan Masalah Pribadi dari Kantor

Sulit, ya? Rasanya mustahil untuk sepenuhnya memisahkan masalah pribadi dari pikiran ketika Anda berada di kantor. Setiap kali kita menghadapi masalah besar---seperti pertengkaran dengan pasangan, kesulitan keuangan, atau tekanan dari keluarga---pikiran kita secara otomatis akan kembali pada masalah tersebut, bahkan saat kita berusaha fokus bekerja.

Tapi, penting untuk memahami kalau kesulitan ini adalah hal yang wajar. Otak kita secara alami cenderung memikirkan masalah yang sedang dianggap "urgent" atau perlu segera diselesaikan. Tantangannya adalah, bagaimana Anda bisa tetap menjalankan tanggung jawab di kantor tanpa terus-menerus diganggu oleh masalah pribadi.

Berikut adalah beberapa contoh tantangan yang sering dihadapi ketika mencoba memisahkan masalah pribadi dan pekerjaan:

  • Kesulitan Fokus: Pikiran kita sering kali kembali ke masalah pribadi di saat yang paling tidak tepat, seperti saat mengerjakan proyek penting di kantor.
  • Pengaruh Emosional: Masalah pribadi bisa menyebabkan perubahan emosi yang drastis, seperti perasaan marah, sedih, atau cemas, yang akhirnya mengganggu interaksi dengan rekan kerja.
  • Kelelahan Mental: Ketika pikiran terus-menerus dibebani oleh masalah pribadi, kita merasa lebih cepat lelah, bahkan sebelum pekerjaan dimulai.

Semua tantangan ini bisa mengganggu kinerja Anda kalau tidak dikelola dengan baik. Tapi jangan khawatir, Anda bisa melatih diri untuk mengatasinya.

Latihan Memisahkan Masalah Pribadi dan Pekerjaan

Mampu memisahkan urusan pribadi dari pekerjaan adalah keterampilan yang bisa dilatih. Seperti keterampilan lainnya, semakin sering Anda melatihnya, semakin kuat kemampuan tersebut. Berikut beberapa latihan praktis yang bisa membantu Anda.

1. Latihan Mindfulness Harian

Salah satu cara efektif untuk melatih fokus adalah melalui mindfulness. Setiap pagi, sebelum Anda mulai bekerja, luangkan waktu 5-10 menit untuk meditasi sederhana. Duduk dengan nyaman dan fokus pada pernapasan Anda. Ketika pikiran mulai melayang ke masalah pribadi, sadari itu, dan perlahan bawa kembali perhatian Anda ke pernapasan.

Latihan ini membantu melatih pikiran Anda untuk lebih cepat menyadari saat terganggu oleh pikiran yang tidak relevan di tempat kerja. Dengan latihan rutin, Anda akan semakin mudah untuk menjaga fokus di tengah kesibukan pekerjaan, meskipun ada beban pikiran.

2. Jurnal Emosi

Menulis bisa menjadi cara yang efektif untuk melepaskan emosi dan mengurangi beban pikiran. Sebelum Anda mulai bekerja, coba luangkan waktu beberapa menit untuk menulis di jurnal. Tuliskan semua yang sedang Anda rasakan terkait masalah pribadi yang sedang dihadapi. Biarkan perasaan dan kekhawatiran Anda mengalir di kertas.

Sesudah selesai menulis, tutup jurnal tersebut dan buat keputusan untuk menunda memikirkan masalah pribadi sampai jam kerja selesai. Kalau pikiran pribadi kembali mengganggu di tengah hari, Anda bisa mengingatkan diri kalau masalah tersebut sudah dicatat dan bisa dihadapi nanti.

3. Latihan Fokus dengan Teknik Pomodoro

Teknik Pomodoro adalah metode manajemen waktu yang sangat berguna untuk meningkatkan fokus. Gunakan metode ini untuk melatih konsentrasi Anda pada pekerjaan. 

Caranya adalah dengan bekerja selama 25 menit penuh tanpa gangguan, lalu ambil istirahat singkat selama 5 menit. Sesudah empat siklus Pomodoro, ambil istirahat lebih lama (sekitar 15-30 menit).

Selama interval 25 menit, fokuskan diri sepenuhnya pada tugas pekerjaan. Kalau pikiran tentang masalah pribadi muncul, catat dan atur untuk memikirkan itu nanti. Dengan melatih fokus dalam interval waktu yang teratur, Anda bisa membiasakan diri untuk bekerja secara lebih produktif dan terhindar dari gangguan pikiran pribadi.

4. Pengingat Fokus dengan Alarm

Kalau Anda sering merasa terganggu oleh pikiran pribadi saat bekerja, gunakan alarm pengingat. Setel alarm setiap 2-3 jam untuk mengecek fokus Anda. Ketika alarm berbunyi, tanyakan pada diri sendiri: "Apakah saya sedang fokus pada pekerjaan atau malah memikirkan hal lain?"

Kalau Anda menyadari kalau pikiran Anda melayang pada masalah pribadi, tarik napas dalam-dalam, dan bawa perhatian Anda kembali ke pekerjaan. Pengingat ini membantu Anda secara sadar mengevaluasi fokus sepanjang hari, yang pada akhirnya melatih otak untuk lebih disiplin.

5. Pisahkan Ruang Fisik

Kalau Anda bekerja dari rumah, ciptakan "zona kerja" khusus yang bebas dari gangguan pribadi. Misalnya, tetapkan meja atau ruang tertentu cuma untuk pekerjaan, dan hindari menggunakan area tersebut untuk kegiatan lain. Ketika Anda duduk di zona kerja ini, fokuskan diri cuma pada pekerjaan.

Begitu Anda meninggalkan area tersebut, Anda bisa kembali memikirkan urusan pribadi. Latihan ini secara fisik dan mental membantu memisahkan peran Anda antara kehidupan pribadi dan profesional.

6. Visualisasi untuk Mengunci Pikiran Pribadi

Sebelum memulai hari kerja, cobalah latihan visualisasi sederhana. Bayangkan Anda memasukkan semua kekhawatiran dan masalah pribadi ke dalam kotak, lalu tutup dan kunci kotak tersebut. Katakan pada diri sendiri kalau Anda bisa membuka kotak itu lagi nanti sesudah selesai bekerja.

Visualisasi ini menciptakan pemisahan mental yang kuat antara waktu untuk mengurus masalah pribadi dan waktu untuk fokus pada pekerjaan. Semakin sering Anda melakukannya, semakin mudah bagi Anda untuk menjaga pikiran pribadi di "kotak" selama jam kerja.

7. Latihan Stop-Think

Setiap kali pikiran pribadi mulai muncul saat bekerja, lakukan latihan "Stop-Think." Berhenti sejenak, dan tanyakan pada diri sendiri, "Apakah ini sesuatu yang bisa saya selesaikan sekarang di kantor?" Kalau jawabannya tidak, ingatkan diri Anda untuk menunda memikirkan itu sampai selesai bekerja.

Latihan ini membantu Anda memprioritaskan fokus dan mengurangi kebiasaan membiarkan pikiran pribadi mengganggu pekerjaan.

Kesimpulan

Memisahkan masalah pribadi dari pekerjaan memang menantang, tapi bukan berarti mustahil. Dengan latihan konsisten, Anda bisa belajar untuk memisahkan kedua aspek ini dan menjaga produktivitas tetap tinggi di kantor.

Ingat, kuncinya adalah kesadaran dan manajemen diri. Anda mungkin tidak bisa sepenuhnya menghilangkan masalah pribadi dari pikiran, tapi Anda bisa belajar untuk mengendalikan sejauh mana masalah tersebut mempengaruhi kinerja Anda.

Dengan menggunakan teknik seperti mindfulness, jurnal emosi, dan manajemen waktu, Anda bisa mulai melatih diri untuk fokus lebih baik di kantor, bahkan ketika ada beban pribadi yang harus dihadapi.

Proses ini memang memerlukan waktu dan kesabaran, tapi seiring berjalannya waktu, Anda akan merasakan perbedaan yang signifikan dalam kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.

Jadi, mulailah dengan langkah kecil hari ini dan berikan diri Anda waktu untuk tumbuh dan berkembang dalam keterampilan ini.

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun