Pengalaman buruk dengan perubahan di masa lalu juga bisa menjadi penyebab resistensi.
Kalau orang-orang pernah mengalami perubahan yang gagal atau bahkan merugikan mereka, mereka cenderung mengaitkan setiap usulan perubahan dengan potensi kegagalan. Trauma dari pengalaman buruk ini memperkuat ketidakpercayaan mereka terhadap ide-ide baru, bahkan kalau ide tersebut berpotensi membawa keuntungan.
Kalau Anda bekerja dengan orang-orang yang pernah mengalami kegagalan proyek perubahan, resistensi mereka mungkin lebih kuat. Mereka tidak cuma meragukan usulan Anda, tapi juga takut kalau perubahan akan membawa dampak negatif seperti yang pernah mereka alami sebelumnya.
Haruskah Anda Memedulikan Resistensi?
Pertanyaannya sekarang, apakah Anda harus mempedulikan resistensi yang muncul? Atau sebaiknya Anda tetap maju dengan usulan perubahan? Jawaban singkatnya adalah ya, Anda perlu memedulikan resistensi, tapi itu tidak berarti harus mengalah terhadapnya.
Resistensi adalah sinyal kalau ada kekhawatiran atau ketidakjelasan yang perlu Anda tangani. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menghadapi resistensi:
1. Dengarkan dan Pahami Kekhawatiran
Ketika menghadapi resistensi, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mendengarkan kekhawatiran mereka. Cobalah untuk memahami dari sudut pandang mereka.
Terkadang, resistensi muncul karena kekhawatiran yang valid, seperti dampak perubahan terhadap beban kerja atau ketidakpastian tentang peran di masa depan.
Dengan mendengarkan, Anda bisa menunjukkan empati dan rasa hormat. Ini juga memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin belum Anda pertimbangkan sebelumnya.
Kalau Anda berhasil menjawab kekhawatiran mereka secara langsung, Anda bisa mengurangi resistensi dan mendapatkan dukungan yang lebih besar untuk perubahan.
2. Komunikasikan Manfaat Perubahan dengan Jelas
Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi resistensi adalah dengan mengomunikasikan manfaat perubahan secara jelas dan spesifik.
Jangan cuma berbicara tentang manfaat jangka panjang untuk organisasi, tapi fokus juga pada bagaimana perubahan itu akan menguntungkan individu yang terdampak secara langsung.