Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kenapa Ide Baik Anda Ditolak? Begini Cara Mengubah Resistensi Menjadi Dukungan!

18 Oktober 2024   13:25 Diperbarui: 18 Oktober 2024   14:06 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penolakan adalah bagian dari perubahan yang bisa dibilang tidak mungkin untuk dihindari (jcomp/Freepik)

Mengusulkan perubahan dalam pekerjaan sering kali menjadi tantangan besar. Meskipun niat Anda baik, ada kalanya usulan tersebut tidak diterima dengan mudah oleh orang-orang di sekitar Anda. Padahal, Anda yakin perubahan itu akan membawa perbaikan, baik untuk tim maupun organisasi secara keseluruhan.

Tapi, resistensi---penolakan atau ketidaksukaan terhadap perubahan---adalah kenyataan yang hampir selalu muncul. Mengapa orang-orang menolak, dan bagaimana sebaiknya Anda merespons? Apakah Anda harus mempertimbangkan resistensi tersebut atau terus maju dengan rencana perubahan?

Mari kita bahas lebih dalam tentang fenomena resistensi ini, serta bagaimana Anda bisa mengatasinya dengan bijak.

Mengapa Orang Menolak Perubahan?

Anda mungkin pernah mengalami atau setidaknya menyaksikan situasi di mana usulan yang baik justru mendapatkan penolakan dari orang-orang yang terdampak. Meskipun niat Anda jelas untuk kebaikan, sikap skeptis, bahkan penolakan, sering kali menjadi respons pertama.

Sebenarnya, mengapa mereka menolak sesuatu yang pada akhirnya akan membawa kebaikan?

1. Takut Kehilangan Kontrol atau Otoritas

Salah satu alasan utama mengapa orang menolak perubahan adalah ketakutan kalau perubahan tersebut akan mengganggu peran, tanggung jawab, atau kontrol mereka.

Di lingkungan kerja, status quo sering kali memberikan rasa aman. Ketika perubahan diusulkan, orang-orang mungkin merasa peran mereka akan tergeser atau kekuasaan yang mereka punya akan berkurang. Bahkan kalau perubahan itu baik untuk organisasi, ketakutan akan kehilangan kendali membuat mereka cenderung menolak.

Sebagai contoh, seorang manajer yang terbiasa dengan cara kerja tertentu mungkin khawatir kalau perubahan akan mengurangi perannya dalam pengambilan keputusan, atau bahkan menurunkan relevansinya di mata perusahaan.

Resistensi terhadap perubahan ini bukan sekadar soal substansi perubahan, tapi lebih kepada ketakutan akan hilangnya otoritas dan pengaruh.

2. Ketidakpastian dan Takut Akan yang Tidak Diketahui

Ketidakpastian adalah musuh dari banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun