Retensi karyawan juga merupakan metrik penting. Karyawan yang merasa didukung dan dihargai oleh pemimpin mereka cenderung tetap tinggal di perusahaan lebih lama. Tingkat turnover yang tinggi bisa menjadi indikator kalau ada masalah dengan kepemimpinan di perusahaan.
Produktivitas tim adalah metrik lain yang penting. Tim yang dipimpin dengan baik cenderung lebih produktif dan efisien. Memantau produktivitas tim bisa memberikan gambaran tentang seberapa efektif pemimpin Anda dalam mengelola dan memotivasi tim mereka.
Studi Kasus: Belajar dari Kesalahan
Untuk lebih memahami dampak dari promosi yang salah, mari kita lihat beberapa studi kasus nyata.
Studi Kasus 1:
Seorang insinyur perangkat lunak yang sangat berbakat di sebuah perusahaan teknologi dipromosikan menjadi manajer tim. Meskipun dia sangat ahli dalam pekerjaan teknisnya, dia tidak punya pengalaman dalam mengelola orang.
Dalam beberapa bulan pertama sesudah promosi, produktivitas tim mulai menurun. Konflik di antara anggota tim meningkat, dan beberapa anggota tim bahkan mengundurkan diri karena ketidakpuasan dengan manajemen.
Dalam situasi ini, perusahaan tidak cuma kehilangan produktivitas tapi juga kehilangan staf yang berharga.
Sesudah mengidentifikasi masalah, perusahaan akhirnya menyediakan pelatihan kepemimpinan yang komprehensif untuk manajer baru tersebut.
Dengan pelatihan yang tepat, dia mulai mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang diperlukan, dan perlahan-lahan, tim mulai melihat peningkatan dalam produktivitas dan moral. Tapi, kerugian awal yang dialami oleh tim dan perusahaan tidak bisa sepenuhnya diperbaiki.
Studi Kasus 2:
Di sebuah perusahaan ritel besar, seorang kasir yang sangat berdedikasi dan terkenal dengan kinerjanya yang luar biasa dipromosikan menjadi manajer shift. Meskipun dia punya etos kerja yang tinggi, dia tidak punya pengalaman dalam mengelola orang dan jadwal. Dia mengalami kesulitan dalam menangani keluhan karyawan, mengatur jadwal shift, dan memastikan kalau standar layanan pelanggan tetap tinggi.