Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kalau Bisa Dipersulit, Kenapa Harus Dipermudah?

23 Juli 2024   08:01 Diperbarui: 30 Juli 2024   15:33 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI: Mempersulit pekerjaan yang sebetulnya mudah sama sekali tidak menambah produktifitas | Image by master1305 on Freepik

Prosedur yang tidak jelas dan berbelit-belit bisa menghambat komunikasi yang efektif antar tim atau departemen.

Komunikasi yang buruk bisa menyebabkan kesalahpahaman, duplikasi pekerjaan, dan penundaan.

Ini semua bisa berdampak negatif pada kinerja tim dan organisasi secara keseluruhan.

Dampak Khusus dari Pemimpin dengan Prinsip Ini

Kalau seseorang dengan wewenang tinggi mengadopsi prinsip tersebut, dampaknya bisa lebih luas dan merugikan banyak pihak.

Menurunkan Moral Karyawan

Ketika proses kerja dipersulit, karyawan mungkin merasa frustrasi dan tidak dihargai. Ini bisa mengurangi semangat kerja dan loyalitas mereka terhadap perusahaan.

Karyawan yang merasa tidak dihargai cenderung kurang termotivasi dan produktif. Mereka juga mungkin lebih cenderung mencari pekerjaan di tempat lain yang menawarkan lingkungan kerja yang lebih mendukung.

Meningkatkan Turnover

Karyawan yang terus-menerus merasa stres dan tidak puas dengan kondisi kerja mungkin mencari peluang di tempat lain, meningkatkan tingkat pergantian karyawan.

Tingginya turnover bisa merugikan perusahaan karena biaya untuk merekrut dan melatih karyawan baru sangat tinggi.

Selain itu, kehilangan karyawan berpengalaman bisa berdampak negatif pada pengetahuan dan keterampilan yang ada di dalam perusahaan.

Menghambat Kolaborasi

Prosedur yang rumit bisa membuat kolaborasi antar tim atau departemen menjadi lebih sulit dan kurang efektif.

Ketika setiap departemen punya prosedur yang rumit dan berbeda, kerjasama antar departemen bisa terhambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun