Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Karena Bicara Kasar, Karir Menjadi Terganggu

28 Juni 2024   10:56 Diperbarui: 2 Juli 2024   08:28 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini, kita semua tentu sudah tahu tentang video viral yang memperlihatkan seorang HRD menegur calon karyawan karena merokok di dalam pabrik. Saya sendiri tidak tahu secara persis apa yang sebenarnya terjadi, tapi isu ini menarik untuk dibahas, bukan?

Kalau kita berbicara mengenai peraturan, setiap perusahaan pasti punya aturan-aturan tertentu. Hampir semua perusahaan punya aturan ketat terkait perilaku merokok. Biasanya, merokok tidak diperbolehkan di sembarang tempat karena sudah disediakan area khusus untuk itu. Aturan ini dibuat bukan cuma untuk kesehatan, tapi juga untuk keselamatan dan kenyamanan bagi mereka yang tidak merokok.

Ketika aturan ini dilanggar, wajar saja kalau ada teguran, karena bagaimanapun juga, aturan harus ditegakkan. Tapi, cara menegur inilah yang menarik untuk kita bahas lebih lanjut.

Pentingnya Cara yang Tepat dalam Menegakkan Aturan

Ketika bekerja, profesionalisme sangat penting, dan ini tentunya berkaitan erat dengan etika. Profesionalitas mencakup banyak aspek, salah satunya adalah bagaimana cara kita menyampaikan teguran atau kritik. 

Teguran memang perlu, tapi bagaimana caranya? Apakah harus di depan umum atau di ruangan terpisah? Apakah menggunakan kata-kata yang baik atau kasar? Tujuannya tetap sama, yaitu menegur, tapi cara yang digunakan bisa membuat perbedaan besar.

Aturan di tempat kerja harus ditegakkan demi menjaga ketertiban dan kedisiplinan. Kalau aturan tidak ditegakkan, orang lain mungkin akan ikut-ikutan melanggar, dan moral perusahaan bisa menurun karena merasa aturan bisa dilanggar begitu saja. Hal ini tentu tidak baik untuk perusahaan. Ketegasan dalam penegakan aturan merupakan bagian penting dari manajemen yang efektif.

Tapi, cara menegur yang kasar dan merendahkan juga tidak baik. Cara tersebut bisa menyebabkan rasa malu dan ketidaknyamanan yang berlebihan pada pihak yang ditegur, dan ini bisa berdampak negatif pada kinerja dan moral mereka. 

Selain itu, sikap kasar bisa merusak hubungan kerja yang harmonis dan menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat. Oleh karena itu, penting untuk menegur dengan cara yang bijaksana dan penuh hormat.

Di era digital sekarang, ada kemungkinan seseorang merekam kejadian tersebut dan akhirnya menjadi viral. Tidak cuma orang yang bersangkutan yang akan terkena dampaknya, tapi juga reputasi perusahaan. Terlebih lagi, kalau yang menegur memakai seragam perusahaan, maka perusahaan akan terlibat dalam masalah tersebut. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan kalau semua tindakan pegawainya mencerminkan nilai-nilai perusahaan yang positif.

Tidak mengherankan kalau perusahaan mengambil langkah tegas terhadap karyawan yang menegur dengan cara yang tidak pantas. Reputasi perusahaan adalah aset yang berharga, dan menjaga reputasi tersebut adalah tanggung jawab semua karyawan. Langkah tegas ini juga merupakan sinyal kepada karyawan lain kalau perusahaan serius dalam menegakkan aturan dengan cara yang etis dan profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun