Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengatasi Konflik Kepentingan Saat Kerabat Bekerja di Perusahaan yang Sama

9 Juni 2024   10:10 Diperbarui: 9 Juni 2024   10:35 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bekerja dengan kerabat atau keluarga di kantor yang sama sangat mungkin untuk menimbulkan konflik kepentingan (Studio Republic/Unsplash)

Dengan adanya kebijakan yang jelas, perusahaan bisa memastikan kalau setiap karyawan diperlakukan berdasarkan kualifikasi dan kinerja mereka, bukan hubungan pribadi.

Kebijakan tersebut juga harus mencakup larangan bagi kerabat untuk bekerja dalam tim yang sama atau punya hubungan langsung dalam struktur pelaporan. Ini bertujuan untuk mencegah bias dan memastikan objektivitas dalam penilaian kinerja dan pengambilan keputusan.

Selain itu, kebijakan harus menetapkan penilaian yang independen untuk karyawan yang punya hubungan keluarga dengan manajemen atau posisi penting lainnya. Penilaian ini bisa dilakukan oleh pihak ketiga atau supervisor yang tidak punya hubungan pribadi dengan karyawan tersebut.

Dengan begitu, perusahaan bisa menjaga kepercayaan antar karyawan dan memastikan kalau semua keputusan didasarkan pada meritokrasi dan profesionalisme.

Proses Rekrutmen yang Transparan

Pastikan proses rekrutmen dan seleksi dilakukan dengan transparan dan berdasarkan meritokrasi untuk menjaga integritas dan keadilan dalam perusahaan. Transparansi dalam rekrutmen berarti semua langkah dalam proses tersebut, mulai dari pengumuman lowongan hingga penilaian kandidat, harus dilakukan secara terbuka dan jelas.

Setiap kandidat harus dinilai berdasarkan kualifikasi, pengalaman, dan kemampuan mereka, tanpa ada perlakuan istimewa. Hal ini penting untuk memastikan kalau keputusan rekrutmen didasarkan pada siapa yang paling layak untuk posisi tersebut, bukan pada siapa yang punya koneksi atau hubungan pribadi dengan karyawan yang sudah ada.

Semua kandidat, termasuk kerabat, harus mengikuti prosedur yang sama tanpa pengecualian. Ini berarti kalau kerabat harus melalui langkah-langkah rekrutmen yang sama seperti kandidat lainnya, termasuk pengajuan lamaran, wawancara, dan tes kualifikasi.

Dengan menerapkan prosedur yang seragam ini, perusahaan bisa menghindari bias dan memastikan kalau setiap orang punya kesempatan yang sama untuk dipertimbangkan berdasarkan kemampuan mereka.

Proses yang adil dan transparan ini tidak cuma meningkatkan kepercayaan di antara karyawan, tapi juga membantu menarik talenta terbaik ke perusahaan, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang organisasi.

Penilaian Kinerja yang Objektif

Kembangkan sistem penilaian kinerja yang objektif dan berbasis data untuk menghindari bias dan memastikan keadilan di tempat kerja. Sistem ini harus dirancang untuk mengukur kinerja karyawan berdasarkan indikator yang bisa diukur dan relevan dengan pekerjaan mereka, seperti pencapaian target, keterampilan, produktivitas, dan kontribusi terhadap tim.

Dengan menggunakan data yang jelas dan terukur, penilaian kinerja menjadi lebih obyektif dan mengurangi pengaruh subjektivitas atau favoritisme. Ini juga memberikan dasar yang kuat untuk umpan balik yang konstruktif dan pengembangan karier karyawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun