Banyak yang menganggap jeda karir sebagai sesuatu yang negatif, tapi sebenarnya, bisa jadi aset berharga.
Dalam artikel kali ini, kita akan menjelajahi mengapa punya jeda dalam karier kita sebenarnya bisa menjadi baik, dan bagaimana cara menjelaskannya saat wawancara kerja.
Mengapa Jeda karir Bisa Positif
Waktu untuk Pengembangan Diri
Jeda karir adalah momen penting dalam perjalanan karier seseorang yang sering kali dipandang negatif, padahal sebenarnya bisa menjadi kesempatan berharga untuk fokus pada pengembangan diri.
Dalam jeda ini, seseorang punya waktu dan fleksibilitas untuk mengeksplorasi berbagai peluang pembelajaran yang mungkin tidak tersedia saat mereka sibuk bekerja.
Salah satu cara yang paling umum untuk memanfaatkan jeda karir adalah melalui mengikuti kursus atau mendapatkan sertifikasi tambahan yang relevan dengan bidang atau industri tertentu. Ini tidak cuma meningkatkan keahlian teknis seseorang, tapi juga menambah nilai pada CV mereka.
Selain kursus dan sertifikasi, jeda karir juga memungkinkan individu untuk mengejar proyek-proyek pribadi yang mendukung perkembangan karier mereka.
Proyek-proyek ini bisa beragam, mulai dari membangun portofolio kreatif, mengembangkan aplikasi atau perangkat lunak, hingga menjadi relawan dalam komunitas atau organisasi non-profit.
Melalui proyek-proyek ini, seseorang bisa memperluas keterampilan mereka, menunjukkan inisiatif, dan menambah pengalaman yang berharga yang bisa mereka bagikan saat kembali ke dunia kerja.
Dengan memanfaatkan jeda karir untuk fokus pada pengembangan diri, seseorang bisa meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja.
Ketika dijelaskan dengan tepat dalam wawancara kerja, pengalaman dan pencapaian selama jeda karir bisa membuktikan kepada calon atasan kalau seseorang adalah individu yang proaktif, berkomitmen pada pertumbuhan diri, dan siap untuk kembali dengan energi baru dan keterampilan yang diperbaharui.