Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengundurkan Diri dari Hubungan Kerja yang Tidak Bisa Diperbaiki

24 Januari 2024   10:50 Diperbarui: 24 Januari 2024   13:59 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengundurkan diri seringkali menjadi solusi terbaik ketika terjadi konflik dengan atasan. (Nick Fewings/Unsplash)

Konflik dalam lingkungan kerja adalah bagian dari kehidupan profesional yang tidak bisa dihindari.

Tapi, terkadang konflik bisa tumbuh menjadi suatu titik di mana perdamaian sulit dicapai, dan hubungan kerja menjadi tidak bisa diperbaiki.

Apa yang seharusnya dilakukan ketika hubungan kerja mencapai titik tanpa harapan ini?

Artikel ini akan membahas opsi terbaik untuk bawahan yang mendapati diri mereka dalam situasi ini karena berkonflik dengan atasan.

1. Evaluasi dan Refleksi Diri

Sebelum mengambil langkah drastis seperti mengundurkan diri, bawahan dihadapkan pada pentingnya melakukan evaluasi diri secara hati-hati.

Pertama-tama, mereka perlu mengevaluasi apakah konflik yang muncul bisa diselesaikan melalui komunikasi terbuka atau melibatkan pihak ketiga melalui mediasi.

Komunikasi yang efektif bisa membuka jalan untuk pemahaman bersama dan mungkin menemukan solusi terbaik bagi semua pihak terlibat.

Selanjutnya, refleksi pribadi menjadi aspek penting, di mana bawahan perlu menggali apakah ada langkah-langkah konkret yang bisa diambil untuk memperbaiki hubungan kerja tanpa harus mengorbankan integritas dan harga diri.

Ini mungkin melibatkan komitmen untuk meningkatkan keterampilan interpersonal, mengidentifikasi aspek konflik yang bisa diubah, atau mencari bantuan melalui pelatihan atau pengembangan diri.

Tapi, bawahan juga perlu menyadari bahwa tidak semua konflik bisa diselesaikan, dan ada saat-saat di mana pengunduran diri mungkin menjadi satu-satunya opsi yang masuk akal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun