Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Punya "Lebih" Tidak Membuat Kita Lebih Bahagia (dan Apa Artinya)?

21 September 2021   10:37 Diperbarui: 21 September 2021   10:41 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dok. pribadi (diolah dari Free-Photos from Pixabay)

Kenapa?

Karena kita mengabaikan banyak variabel lain yang memengaruhi kebahagiaan, yang sulit dipahami saat kita cuma memikirkannya.

Daniel Kahneman menyebutnya sebagai "Ilusi Fokus".

Dia menjelaskan ilusi ini, dalam bukunya Thinking Fast and Slow, mengambil contoh perdebatan dia dengan istrinya tentang pindah dari California ke Princeton.

Istrinya mengklaim kalau orang lebih bahagia di California daripada di East Coast.

Mengapa dia berpikir seperti itu?

California punya beberapa cuaca terbaik di AS, sedangkan East Coast sebagian besar berada di antara dua ekstrem, sangat panas dan sangat dingin.

Kahneman berpendapat kalau ngga ada bukti kalau orang California lebih bahagia daripada orang-orang di East Coast.

Dia kemudian mensurvei siswa dari California, Ohio, dan Michigan untuk menunjukkan ini dan menunjukkan:

"Saat kita menganalisis data, menjadi jelas kalau saya sudah memenangkan pertengkaran keluarga. Seperti yang diharapkan, para siswa di dua wilayah sangat berbeda dalam sikap mereka terhadap iklim mereka: Orang California menikmati iklim mereka, dan orang Midwestern membenci iklim mereka. Tapi iklim bukanlah penentu penting kesejahteraan. Memang, ngga ada perbedaan apa pun antara kepuasan hidup siswa di California dan di Midwest."

Hidup bukan persamaan variabel tunggal

Istri Kahneman berpikir kalau mereka akan lebih bahagia di California cuma karena cuacanya lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun