Misal, kalau Anda merasa harus membuat semua janji tepat waktu, Anda mungkin punya kebutuhan yang berlebihan untuk menyenangkan orang lain.
Betul, penting untuk tepat waktu pada sebagian besar janji, tapi ngga semua juga membutuhkan sikap do or die kan?
Terburu-buru melewati lalu lintas, membahayakan keselamatan Anda dan orang lain, untuk menepati janji bertemu yang sebenarnya terlambat beberapa menit pun ngga apa-apa, bisa menyebabkan masalah yang seharusnya ngga perlu terjadi.
Jangan kacaukan nilai ketepatan waktu dengan urgensi waktu yang berlebihan.
Tepat waktu itu baik. Tapi, terburu-buru melewati segala sesuatu, bisa jadi indikasi masalah yang lebih dalam. Atau, itu cuma menandakan ketidakmampuan Anda untuk membuat rencana.
Tanya diri Anda. Apa hal terburuk dan terbaik yang mungkin terjadi kalau Anda memperlambat atau mempercepat apa yang Anda lakukan. Berdasarkan jawaban itu, Anda bisa mulai menyesuaikan perilaku dan pemikiran Anda.
Pisahkan antara bekerja dan bermain
Tetaplah bekerja dan bermain secara terpisah.
Pekerjaan tentu membutuhkan lebih banyak waktu daripada bermain kan?
Atau, apakah mungkin Anda bersikap seolah-olah kegiatan bermain Anda adalah sebuah rapat dewan direksi? Tentu ngga kan?
Pelan-pelan dan dengarkan
Berlatihlah melakukan beberapa hal dengan perlahan.
Ngga semua tugas harus diselesaikan dengan cepat.