Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

3 Cara Menjadikan Diri Kamu Seperti yang Kamu Inginkan di Masa Depan

3 September 2020   14:23 Diperbarui: 3 September 2020   14:31 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya akan memulai artikel ini dengan memberi tahu kamu tentang sebuah bias yang hampir semua orang punya. Apa itu? Yaitu, kita cenderung berpikir kalau kita seperti ini sekarang ini, maka akan seperti inilah kita sampai kapan pun.

Padahal, kalau kita ditanya apakah kita adalah orang yang sama dengan kita 10 tahun yang lalu, jawabannya adalah ngga. Aneh ya? Kita saat ini sudah berubah dibandingkan masa lalu, tapi tetap saja sulit untuk melihat potensi untuk berubah di masa depan.

Seorang psikolog bernama Dr. Daniel Gilbert menyebut hal itu sebagai "end of history illussion."

Maksudnya, terlepas dari kesadaran bahwa kita di masa lalu adalah orang yang berbeda dibandingkan dengan diri kita yang sekarang, kita cenderung berpikir bahwa siapa kita saat ini adalah versi diri kita yang "sebenarnya" dan "sudah final" sehingga siapa diri kita di masa depan pada dasarnya akan sama dengan siapa kita hari ini.

Manusia terus, masih, dan sedang berkembang tetapi kita punya anggapan yang salah kalau kita sudah berhenti berubah.

Yang namanya kepribadian, keterampilan, apa yang kamu suka dan ngga suka, akan terus berubah seiring waktu baik kamu sengaja atau ngga.

Bahkan, sebuah studi yang berlangsung lebih dari 60 tahun menemukan bahwa kepribadian hampir semua peserta sama sekali berbeda dibandingkan dengan mereka 60 tahun sebelumnya.

Perubahan memang ngga bisa dihindari. Tetapi, itu ngga lepas dari kendali kamu. Kamu bisa mengendalikannya.

Ini tiga strategi yang bisa kamu lakukan untuk menjadi diri kamu yang kamu inginkan di masa depan.

Bedakan diri kamu yang dulu, sekarang, dan nanti

Biasanya, orang cenderung sangat menekankan tentang siapa diri mereka saat ini.

Kita cenderung sangat berpegang teguh pada identitas kita saat ini dan mengatakan dengan sangat pasti tentang siapa diri kita sekarang ini, misalnya, "Saya seorang introvert," atau "Saya ngga bisa berhubungan baik dengan orang lain," dan sebagainya.

Tahu apa akibatnya?

Pelabelan terhadap diri sendiri itu hanya akan menyisakan sedikit ruang untuk perubahan dan pertumbuhan. Pelabelan tersebut akan menciptakan sebuah ketidakberdayaan.

Ketika kamu melabeli diri kamu sendiri seperti itu, kamu akan berhenti untuk bisa melihat alternatif lain.

Kalau sesuatu itu diyakini sebagai sebuah kebenaran yang kamu terima, cara berpikir alternatif pun bahkan ngga muncul walaupun hanya untuk sekedar dipertimbangkan. Misalnya, ketika seseorang mengalami depresi, mereka cenderung percaya bahwa mereka depresi sepanjang waktu. Ngga ada alternatif lain selain apa yang sudah diyakininya sebagai sebuah kebenaran.

Faktanya adalah kamu bukanlah orang yang sama seperti kamu sebelumnya.

Kamu ngga melakukan hal yang sama seperti dulu. Kamu ngga lagi menginginkan apa yang dulu kamu inginkan.

Daripada melabeli diri sendiri dan hanya berfokus pada siapa kamu hari ini, lebih baik kenali seberapa jauh kamu telah tumbuh dan berubah dibandingkan dengan diri kamu sebelumnya.

Fokus pada pertumbuhannya, bukan pada seberapa besar perubahannya. Kamu bisa melatih diri untuk melihat pertumbuhan jangka pendek kamu dengan mengukur kemajuanmu secara mingguan, bulanan, atau tiga bulanan.

Tanyakan pada diri kamu sendiri, keberhasilan apa yang sudah saya raih dalam 90 hari terakhir?

Kalau kamu mulai bisa melihat perbedaan antara diri kamu saat ini dan diri kamu sebelumnya, kamu juga akan bisa melihat diri kamu di masa depan sebagai orang yang berbeda.

Bayangkan seperti apa diri kamu yang kamu inginkan di masa depan

"Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited to all we now know and understand, while imagination embraces the entire world, and all there ever will be to know and understand."

Albert Einstein

Memang sih, jauh lebih gampang untuk melihat masa sekarang yang akan tetap sama sampai nanti dibandingkan membayangkan sebuah masa depan yang berbeda.

Tapi, yang harus kamu catat, kalau kamu ngga meluangkan waktu kamu untuk membayangkan ingin menjadi siapa diri kamu nanti, kamu hanya akan menjadi seseorang yang reaktif, yang hanya merespon apa pun yang kehidupan kasih.

Bayangkan akan seperti apa diri kamu di masa depan.
Bayangkan akan seperti apa diri kamu di masa depan.

Foto: unsplash.com

Untuk bisa membentuk diri kamu menjadi seseorang yang kamu inginkan di masa depan memang membutuhkan latihan dan juga kemampuan untuk mengembangkan diri sendiri ke arah yang kamu tuju.

Kalau kamu ngga punya tujuan yang jelas, kamu ngga akan bisa tumbuh secara efektif.

Sebagai contoh, kamu ingin menjadi seorang penulis profesional. Nah, sekedar ingin saja itu ngga cukup. Kamu harus mengubah keinginan itu menjadi sesuatu yang bisa diukur hasilnya, seperti menerbitkan 3 judul buku dalam satu tahun, misalnya. Setelah itu, kamu tarik mundur apa yang harus kamu lakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Mempunyai tujuan yang jelas akan membawamu bergerak ke arah yang tepat dengan efektif.

Motivasi dan harapan itu munculnya dari sebuah kombinasi yang terdiri dari hasil yang jelas dan diinginkan, keyakinan untuk bisa sukses, dan jalan untuk mencapainya.

Manusia itu ngga cuma didorong oleh masa lalu, tetapi juga ditarik ke depan oleh pandangan mereka sendiri tentang masa depan, atau yang biasa kita sebut sebagai prospek.

Gampangnya, perilaku kamu saat ini sebagian besar dibentuk oleh pandangan kamu tentang masa depan kamu sendiri.

Kalau kamu melihat masa depan kamu sesuatu yang cerah, menggairahkan, dan kamu yakin bisa kamu ciptakan, maka perilaku kamu saat ini akan mencerminkan hal tersebut.

Jadi, pertanyaannya adalah siapa diri kamu di masa depan?

Cuma kamu yang punya jawabannya.

Langkah pertama adalah membayangkan seperti apa diri kamu di masa depan. Dan yang harus kamu ingat baik-baik, diri kamu di masa depan bukanlah seseorang yang kamu temukan, tetapi seseorang yang kamu putuskan. Kamu yang pegang kendali untuk memutuskan akan seperti apa diri kamu nanti.

Nah, masuk ke tips. Salah satu cara untuk kamu bisa memulai proses imajinatif itu adalah dengan membuat jurnal.

Mulailah bertanya pada diri sendiri, apa satu atau tiga hal yang bisa saya lakukan hari ini untuk membuat saya lebih dekat dengan masa depan yang saya inginkan?

Seringkali hal yang perlu kamu lakukan berada di luar zona nyaman kamu.
Seringkali hal yang perlu kamu lakukan berada di luar zona nyaman kamu.

Foto: unsplash.com

Ini juga penting dicatat, tindakan apa pun yang perlu kamu lakukan, kemungkinan besar akan berada di luar zona nyaman kamu karena zona nyaman kamu saat ini ditentukan oleh kepribadian kamu yang sekarang.

Tinggal apakah kamu mau untuk mendorong diri kamu melewati ketidaknyamanan di fase-fase awal perubahan itu.

Kalau kamu berhasil, kamu akan menjadi lebih fleksibel secara psikologis. Dan seiring berjalannya waktu, kamu akan tumbuh menjadi seseorang yang kamu inginkan.

Ubah cerita tentang identitas kamu

Identitas itu jauh lebih kuat daripada kepribadian.

Identitas akan mendorong perilaku, yang seiring berjalannya waktu, akan menjadi sebuah kepribadian.

Kepribadian kamu, yaitu jumlah dari sikap dan perilaku kamu yang konsisten, hanyalah sebuah produk sampingan dari identitas.

Sebuah cerita identitas adalah cerita yang kamu ceritakan tentang diri kamu sendiri. Kamu di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan.

Kalau identitas kamu hanya berakar pada masa lalu dan masa sekarang saja, pola pikir "tetap" tersebut bisa membuat kepribadian kamu terasa permanen.

Tetapi, kalau kamu fokus membayangkan diri kamu di masa depan daripada hanya terpaku pada diri kamu saat ini, cerita identitas kamu bisa diubah.

Hal ini bukan sesuatu yang harus kamu pikirkan secara internal saja. Kasih tahu orang-orang sekitar kamu tentang apa yang kamu inginkan!

Ini bukan tentang "fake it until you make it", tetapi tentang mengakui bahwa diri kamu di masa depan sebenarnya adalah orang yang berbeda dibandingkan dengan diri kamu yang sekarang.

Kamu memang belum menjadi siapa diri kamu di masa depan itu, tapi ke sanalah kamu sedang berjalan.

Dan tentu saja hal tersebut membutuhkan keberanian.

Jauh lebih mudah untuk bilang, "Inilah saya."

Mengatakan "Inilah yang saya inginkan" secara terbuka memang berisiko karena ngga ada jaminan kamu akan berhasil. Tapi masalahnya, itu juga satu-satunya cara untuk menjadikan kamu sadar akan menjadi siapa diri kamu nanti.

Memberi tahu orang apa yang kamu inginkan itu sangat kuat pengaruhnya karena hal itu akan memaksa kamu untuk membuat perilaku kamu konsisten dengan cerita itu. Ngga mau dong dibilang cuma bisa ngomong doang?

Butuh keberanian untuk mengutarakan apa yang kamu inginkan.
Butuh keberanian untuk mengutarakan apa yang kamu inginkan.

Foto: unsplash.com

Kalau cerita identitas kamu berakar di masa lalu, masa lalu kamu itulah yang akan menentukan perilaku kamu sekarang ini.

Tetapi, kalau kamu secara sadar memutuskan siapa diri kamu di masa depan, dan menemukan keberanian untuk berbagi visi itu dengan orang lain, maka mungkin untuk kamu secara aktif berubah menjadi diri masa depan kamu seperti yang kamu inginkan.

Penting untuk mendefinisikan diri kamu bukan oleh diri saat ini, tetapi oleh akan menjadi siapa diri kamu nanti.

Kita semua berada dalam kondisi dimana perubahan adalah satu-satunya yang konstan. Jadi, biarkan masa depan yang kamu inginkan menjadi hal yang memprediksi perilaku kamu saat ini, bukan masa lalu kamu.

Perilaku kamu menunjukkan tipe orang seperti apa diri kamu menurut yang kamu pikirkan, dan itu memperkuat identitas kamu yang akhirnya menjadi kepribadian kamu.

Perilaku kamulah yang menciptakan kepribadian kamu, bukan sebaliknya.

Jadi, kamu ingin menjadi siapa? Mulailah memberi tahu orang-orang tentang itu.

Mulailah bersikap seperti diri kamu di masa depan, bukan diri kamu di masa lalu.

Rangkullah ketidakpastian dan perubahan.

Rangkullah pembelajaran dan kegagalan.

Jangan pernah mendefinisikan diri kamu dengan diri kamu sekarang ini.

Berlatihlah secara sadar sehingga seiring berjalannya waktu, kamu akan menciptakan kisah kamu sendiri yang terus tumbuh dan berkembang secara luar biasa.

Ambil tindakan dan investasikan diri kamu dalam membangun identitas masa depan kamu.

Inilah cara kamu bisa menjadi versi diri kamu yang paling kamu inginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun