Hal lain, orang berbuat baik karena percaya bahwa kebaikan itu menular. Kebaikan yang kita berikan pada orang lain akan membuat orang tersebut berbuat baik juga kepada orang lainnya atau pada diri kita kembali.
Berbuat kebaikan akan berbuah kebaikan juga.
Karena itu, orang berbuat kebaikan. Karena ia percaya suatu saat kebaikan itu akan kembali pada diri mereka sendiri.
Apakah pandemi ini membuat orang menjadi baik?
Kebaikan sudah menjadi sifat dasar manusia. Hal itu sudah tertanam di dalam dirinya selama itu tidak tertutupi oleh hal-hal yang negatif.
Berada di masa yang sulit, atau pernah berada di dalam situasi yang sulit, akan membuat seseorang memandang hidup ini berbeda.
Ia tahu apa rasanya berada dalam kesulitan dan bagaimana cara keluar dari kesulitan. Ia tahu betapa orang membutuhkan pertolongan sebagaimana dia membutuhkan pertolongan dulu, di masa sulitnya.
Jadi, bisa dibilang, masa sulit seperti sekarang ini membuat orang mengeluarkan atau memunculkan sifat baik dalam diri mereka.
Dan itu juga berpengaruh pada orang-orang yang berada di luar lingkaran kesulitan itu. Orang-orang yang "tidak terpengaruh" masa pandemi ini. Melihat orang lain membantu, itu akan membuat hati mereka tergerak juga untuk membantu. Sekali lagi, kebaikan itu "menular".
Apa yang membuat orang menjadi lebih baik di masa sulit
Seperti yang sudah disampaikan di atas, kecenderungan suatu spesies adalah untuk mempertahankan spesiesnya. Selain itu, sifat kebaikan memang sudah tertanam dalam diri manusia. Masa sulit seperti pandemi saat ini hanyalah sebuah pemicu yang memperkuat sifat kebaikan tersebut.
Perasaan senasib seperjuangan juga menimbulkan ikatan emosi yang kuat antara sesama manusia yang tentu saja emosi adalah dorongan yang sangat kuat untuk membuat orang membantu orang lain.