Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Pandemi Membuat Kita Menjadi Orang Baik?

27 Mei 2020   09:53 Diperbarui: 27 Mei 2020   09:54 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pandemi membuat kita menjadi orang baik. Foto: unsplash.com

Bagaimana pandemi ini mempengaruhi hidup anda? Apakah anda mengalami kesulitan yang sama seperti yang dirasakan orang lain? Di PHK, bisnis melambat, dan sebagainya? Atau, apakah anda mengalami kebosanan? Kesepian?

Masa pandemi ini memaksa banyak orang untuk menghadapi tantangan yang tidak pernah terpikir sebelumnya. Siap atau tidak siap, semua orang harus menghadapinya.

Sudah beberapa bulan keadaan ini berjalan dan mungkin untuk beberapa bulan, atau mungkin tahun, ke depan, situasi yang sama masih harus dijalani. Memikirkan hal itu tentu menjadikan beban tersendiri untuk pikiran kita.

Tapi, di dalam masa yang sulit pun, tetap ada cahaya kebaikan yang bisa kita lihat. Banyak orang yang kesulitan untuk bertahan dan bangkit di masa pandemi ini, tapi kita bisa lihat juga betapa banyak orang yang berbuat kebaikan membantu sesama.

Mereka saling berbagi makanan, mencarikan pekerjaan, saling memberi semangat, dan saya yakin anda adalah salah satu dari mereka yang menebarkan kebaikan di masa pandemi sekarang ini.

Apa itu kebaikan?

Kebaikan secara sederhana bisa diartikan perbuatan yang dilakukan untuk kepentingan orang lain. Tidak egois. Tidak mementingkan diri sendiri.

Motivasinya hanya untuk membuat orang lain terbantu. Untuk meringankan beban mereka.

Bentuknya bisa macam-macam. Bisa berupa donasi, kerja sukarela, atau sekedar memberi semangat.

Menarik untuk dicermati, mengapa di masa sulit ini, dimana mereka bisa menyimpan semua itu untuk menyelamatkan diri sendiri, tapi mereka memilih untuk memberikannya pada orang lain. Bahkan untuk orang yang tidak dikenalnya.

Banyak hal yang memungkinkan itu terjadi. Salah satunya adalah kecenderungan sebuah spesies untuk mempertahankan dan melindungi spesies yang sama, dalam hal ini manusia, untuk tetap mempertahankan spesiesnya dalam jangka panjang.

Hal lain, orang berbuat baik karena percaya bahwa kebaikan itu menular. Kebaikan yang kita berikan pada orang lain akan membuat orang tersebut berbuat baik juga kepada orang lainnya atau pada diri kita kembali.

Berbuat kebaikan akan berbuah kebaikan juga.

Karena itu, orang berbuat kebaikan. Karena ia percaya suatu saat kebaikan itu akan kembali pada diri mereka sendiri.

Apakah pandemi ini membuat orang menjadi baik?

Membantu orang lain. Foto: unsplash.com
Membantu orang lain. Foto: unsplash.com

Kebaikan sudah menjadi sifat dasar manusia. Hal itu sudah tertanam di dalam dirinya selama itu tidak tertutupi oleh hal-hal yang negatif.

Berada di masa yang sulit, atau pernah berada di dalam situasi yang sulit, akan membuat seseorang memandang hidup ini berbeda.

Ia tahu apa rasanya berada dalam kesulitan dan bagaimana cara keluar dari kesulitan. Ia tahu betapa orang membutuhkan pertolongan sebagaimana dia membutuhkan pertolongan dulu, di masa sulitnya.

Jadi, bisa dibilang, masa sulit seperti sekarang ini membuat orang mengeluarkan atau memunculkan sifat baik dalam diri mereka.

Dan itu juga berpengaruh pada orang-orang yang berada di luar lingkaran kesulitan itu. Orang-orang yang "tidak terpengaruh" masa pandemi ini. Melihat orang lain membantu, itu akan membuat hati mereka tergerak juga untuk membantu. Sekali lagi, kebaikan itu "menular".

Apa yang membuat orang menjadi lebih baik di masa sulit

Seperti yang sudah disampaikan di atas, kecenderungan suatu spesies adalah untuk mempertahankan spesiesnya. Selain itu, sifat kebaikan memang sudah tertanam dalam diri manusia. Masa sulit seperti pandemi saat ini hanyalah sebuah pemicu yang memperkuat sifat kebaikan tersebut.

Perasaan senasib seperjuangan juga menimbulkan ikatan emosi yang kuat antara sesama manusia yang tentu saja emosi adalah dorongan yang sangat kuat untuk membuat orang membantu orang lain.

Keinginan yang sama untuk melewati masa pandemi dan menciptakan kembali dunia yang lebih baik setelahnya membuat semua yang terlibat di dalamnya mau untuk berbuat kebaikan untuk sesama.

Dan saya yakin, semua yang membaca artikel ini sudah berbuat kebaikan. Sudah membantu sesama. Tidak peduli besar kecilnya, semua itu sangat berarti untuk yang menerima bantuan.

Teruslah menebar kebaikan. Teruslah membantu sesama. Tetap jaga kesehatan. Tetap bergandeng tangan melewati masa pandemi ini dengan baik. Karena hanya dengan kebersamaan, kita bisa melewati masa ini dengan lebih cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun