Sebagian orang menganggap ketidakpastian itu sebagai sesuatu yang menarik dan menantang. Tapi, sebagian lagi melihatnya sebagai sesuatu yang menakutkan.
---
Karyawan sebuah perusahaan dihebohkan dengan diluncurkannya program pensiun dini. Sebuah program yang menawarkan uang pesangon sangat menggiurkan yang bisa mereka gunakan untuk beberapa tahun hidup tanpa bekerja.
Program yang ditawarkan dalam beberapa tahap itu membuat mereka saling bertanya-tanya apakah sebaiknya ikut serta atau tidak.
Perasaan mereka campur aduk.
Ada yang sangat yakin untuk mengambil program itu, ada yang ragu-ragu, ada yang takut, ada yang memupuk harapan, ada yang bagaimana nanti saja, macam-macam.
Ada yang kuatir, dan ada juga yang bilang tenang saja. Setiap orang punya pemikirannya masing-masing. Setiap orang menanggapi pengumuman itu dengan sikap yang berbeda-beda.
Karyawan yang ingin ikut serta, umumnya punya keyakinan tinggi kalau setelah mereka pensiun dini nanti, mereka akan bisa mendapatkan pekerjaan baru di tempat lain.
Ada juga yang sangat yakin untuk mengambilnya karena program itu sejalan dengan rencana besar mereka untuk memulai bisnisnya sendiri.
Yang takut dan ragu-ragu, umumnya mereka yang tidak yakin bahwa dirinya akan bisa bekerja lagi atau akan berhasil untuk memulai bisnisnya sendiri.
Mereka takut kalau-kalau uang pesangon itu akan habis tidak bersisa dan mereka belum jadi apa-apa.
Pertanyaan besar dalam benak mereka adalah bagaimana menyambung hidup nanti?
Fakta karyawan yang mengambil pensiun dini
Saya punya beberapa kenalan yang pernah mengambil pensiun dini semacam itu.
Nasib mereka sekarang bermacam-macam.
Ada yang langsung fokus membesarkan bisnisnya yang memang sudah dimulainya sebelum berhenti bekerja.
Ada yang berhasil bekerja lagi di tempat lain walaupun terus menerus mengeluh karena tempat bekerjanya sekarang tidak senyaman yang dulu.
Belum lagi tekanan yang lebih berat karena memang dia berhasil diterima untuk posisi yang lebih tinggi dibanding posisinya sebelum pensiun dini dulu.
Ada juga yang masih menganggur cari kerja sana sini tapi belum diterima. Bahkan bisnis pun dia tidak punya.
Faktanya memang seperti itu.
Tidak semua orang yang mengambil program pensiun dini akan senang, sesuai harapan mereka, dapat durian runtuh alias uang banyak sekaligus segera mendapatkan pekerjaan baru atau berhasil dalam bisnisnya.
Tapi tidak semua orang juga yang mengambil program itu yang kemudian hidupnya menjadi susah dan kehabisan uang. Karena faktanya, ada juga yang memang berhasil mewujudkan mimpi mereka.
Berhasil atau tidaknya mereka tergantung dari doa dan usaha mereka sendiri. Dan keyakinan, tentu saja.
Mimpi pensiun dini seorang karyawan
![Pensiun dini menjadi impian setiap karyawan. (Sumber: pixabay.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/02/11/pensiun-dini-2-5e41dd39d541df4fcf77ede2.jpg?t=o&v=770)
Yang terbayang dalam benak mereka adalah bebas dari jam kerja yang mengikat, punya kebebasan mengatur waktu, bebas dari aturan-aturan perusahaan yang kaku, dan kesempatan untuk mewujudkan aktualisasi diri, melakukan apa yang ingin mereka lakukan dari dulu.
Tapi, sayangnya mimpi-mimpi itu tidak bisa diwujudkan semudah membalikkan telapak tangan. Paling tidak untuk sebagian orang.
Apa yang pensiun dini berikan
Setiap orang akan mengalami hal yang berbeda-beda setelah mengambil keputusan untuk pensiun dini. Tapi, secara umum, ini yang akan mereka alami.
1. Transisi hidup
Segera setelah mereka pensiun, mereka akan memasuki masa transisi dalam hidup.
Hidup mereka akan berpindah dari hidup seorang karyawan dengan segala karakteristiknya menjadi seorang pebisnis, untuk yang memulai bisnis, dan seorang pencari kerja untuk yang berniat mencari kerja lagi.
Dan kita tahu, masa transisi itu bisa jadi seperti apa.
Dalam masa transisi, bisa ada semangat dan keyakinan yang muncul ketika memulai sesuatu yang baru, tapi bisa juga ada keputusasaan ketika menemui kegagalan demi kegagalan.
Kemampuan mereka melewati masa transisi itu akan menentukan nasib mereka ke depannya.
2. Perubahan drastis dan cepat
Program pensiun dini tidak selalu ada setiap tahunnya.
Program itu biasanya diambil sebagai langkah perusahaan untuk meremajakan atau mengefisienkan organisasi mereka.
Karena sifatnya yang tidak reguler, itu berarti karyawan harus cepat mengambil keputusan selama program itu masih berlangsung.
![Pensiun dini akan membawa pada perubahan drastis dan cepat. (Sumber: pixabay.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/02/11/pensiun-dini-3-5e41deb1097f365c6b25c352.jpg?t=o&v=770)
Dan setiap perubahan drastis dan cepat akan membawa tekanan tersendiri bagi siapapun yang mengalaminya. Ini yang harus diwaspadai.
3. Perubahan gaya hidup
Ketika seseorang memilih untuk pensiun di usia yang relatif muda, tentu akan ada gaya hidup yang perlu disesuaikan.
Seperti yang saya sampaikan di atas, dari yang setiap hari bekerja kantoran, menjadi seorang pebisnis atau pencari kerja.
Kalau bisnis yang anda jalankan sudah bisa dijadikan pegangan untuk hidup sehari-hari, mungkin tidak terlalu bermasalah. Tapi kalau baru mulai merintis, anda tentunya harus lebih berhati-hati menggunakan uang pensiun anda.
Anda tidak bisa lagi seboros dulu karena pendapatan anda saat ini tidak lagi pasti untuk setiap bulannya sebagaimana gaji yang anda terima dulu.
Apalagi untuk mereka yang menjadi pencari kerja. Mereka harus benar-benar memperhitungkan setiap pengeluaran mereka sebelum mereka mendapatkan pekerjaan di tempat yang baru.
Yang berbahaya adalah saat anda tidak punya kontrol diri saat memiliki uang banyak. Atau keluarga anda.
Semua ingin, semua dibeli. Itu bisa menjadi bumerang pada saat semua rencana anda ternyata tidak berjalan sesuai harapan.
4. Ketidakpastian
Terlepas dari segala sesuatunya yang memang serba tidak pasti dalam hidup ini, memasuki masa pensiun dini relatif akan meningkatkan ketidakpastian itu.
Semua menjadi semakin serba tidak pasti.
Apakah bisnis anda akan berhasil dan berkembang menjadi besar?
Apakah hobi yang anda tekuni sekarang bisa menjadi sumber penghasilan yang mencukupi nantinya?
Apakah anda bisa mendapatkan pekerjaan baru secepat itu?
Segala ketidakpastian itu akan dihadapi mereka yang mengikuti program pensiun dini.
Sebagian orang menganggap ketidakpastian itu sebagai sesuatu yang menarik dan menantang. Tapi, sebagian lagi melihatnya sebagai sesuatu yang menakutkan.
Dan cara anda memandang ketidakpastian itu akan mempengaruhi seberapa sukses anda melewati itu.
5. Krisis identitas
Siapa diri anda setelah Anda pensiun nanti?
Apakah anda tetap seorang karyawan?
Apakah anda seorang pebisnis?
Apakah anda seorang pencari kerja?
Atau, apakah anda seorang pengangguran sekarang ini?
Selama ini anda menjadikan seorang karyawan sebagai identitas anda. Tapi, siapa diri anda sekarang ini?
Anda harus mencari lagi identitas anda. Anda harus menentukan lagi siapa diri anda. Akan menjadi apa diri anda.
Krisis identitas adalah salah satu hal yang pasti akan anda rasakan saat pensiun dini.
6. Waktu luang yang banyak
Namanya pensiun, pasti anda akan kebanjiran waktu luang. Paling tidak untuk beberapa waktu.
Dan waktu luang yang banyak bukan berarti akan menyenangkan.
Anda akan bingung untuk melakukan apa, bagaimana menghabiskan waktu, dan apa yang sebaiknya dilakukan.
Akan sangat bijak jika anda membuat rencana bagaimana anda akan memanfaatkan waktu luang yang banyak tersebut dalam waktu yang tersisa sebelum anda benar-benar pensiun.
7. Berpacu dengan waktu
Berapa lama anda bisa menghasilkan uang dengan jumlah yang sama seperti saat anda bekerja dulu?
Atau setidaknya, sampai seimbang dengan pengeluaran bulanan anda saat ini?
Anda tentunya tidak bisa membiarkan uang pensiun anda habis untuk pengeluaran rutin tanpa ada pemasukan lagi bukan?
Anda harus berpacu dengan waktu.
Mana yang lebih cepat antara anda berhasil melampaui pemasukan anda dulu atau uang pensiun anda keburu habis.
***
Menarik ya membahas masalah pensiun dini ini?
Tentang apa yang akan dihadapi, tentang beban yang harus ditanggung, apalagi kalau setelah itu bisnis tidak berkembang, pekerjaan baru tidak kunjung didapat, dan orang-orang mulai mencibir keputusan anda. Hal itu bisa menjadi pekerjaan rumah tersendiri yang harus anda selesaikan.
Masih banyak yang ingin saya bahas mengenai pensiun dini ini.
Apa yang harus dilakukan saat benar-benar pensiun dini, bagaimana orang memandang pensiun dini, sampai bagaimana mengetahui apakah secara psikologis, seseorang sudah benar-benar siap untuk pensiun dini.
Saya akan bagi tulisan tentang pensiun dini ini dalam beberapa artikel karena akan sangat panjang untuk menuliskannya dalam satu artikel.
Untuk itu, sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI