Mohon tunggu...
WARDY KEDY
WARDY KEDY Mohon Tunggu... Relawan - Alumnus Magister Psikologi UGM
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

SAYA adalah apa yang saya TULIS

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Terpaan Media dan Partisipasi Politik Masyarakat Jelang Pilkada (NTT)

6 September 2020   12:55 Diperbarui: 6 September 2020   12:54 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kendati demikian, kita tidak bisa menampik bahwa perkembangan teknologi (internet) yang masif saat ini telah mengubah pengalaman berpolitik masyarakat. Dengan dan melalui internet, para pengguna dapat mecari informasi politik dan berdiskusi dengan orang lain, mengomentari tulisan/status orang, memberikan opini dan argumentasi, serta dapat pula memberi dukungan melalui media sosial. Pergeseran keterlibatan politik tersebut, mendorong para peneliti mulai mengkaji partisipasi politik masyarakat yang dilakukan secara online (daring).

Dalam arti yang paling sempit, partisipasi politik secara online merupakan kegiatan politik masyarakat melalui pemanfaatan media internet, misalnya: mengikuti petisi online, mengikuti informasi politik secara online, memberikan komentar di media sosial, membuat opini atau tulisan politik, dan meneruskan berita politik yang sifatnya memengaruhi orang lain.

Bergerak dari pemahaman singkat tersebut, sembari melihat situasi yang ada sekarang, termasuk masa pandemi yang belum surut, maka hemat saya, partisipasi politik secara online adalah hal urgen yang patut mendapat perhatian lebih dari para kandidat/paslon.

Partisipasi politik masyarakat yang dilakukan secara online saat ini memberikan pengaruh yang sangat besar karena masyarakat, politisi dan kandidat dari partai politik, secara langsung bisa saling berinteraksi sekalipun secara virtual.

Dan karena partisipasi politik secara online ini tidak terbatas pada ruang dan waktu, maka keputusan untuk memilih salah satu paslon tertentu, merupakan suatu keharusan yang bisa saja berubah dalam waktu yang tidak bisa diprediksi.

Media Exposure dan Strategi Paslon

Menilik fenomena yang ada, dapat kita ukur bahwa sebenarnya tingkat partisipasi politik masyarakat NTT, baik yang dilakukan secara offline maupun online menjadi tinggi (meningkat) karena dipengaruhi oleh terpaan media (media exposure). 

Kalau didasarkan pada kajian efek media massa, istilah media exposure kerap disebut sebagai terpaan/sentuhan media. Media exposure dalam komunikasi massa tidak hanya menyangkut apakah seseorang telah merasakan kehadiran media massa, tetapi juga tentang apakah seseorang benar-benar terbuka terhadap pesan yang disampaikan oleh media tersebut. 

Dalam hal ini, terpaan media dapat diartikan sebagai kegiatan mendengar, melihat, dan membaca pesan-pesan media atau pun mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut yang dapat terjadi pada individu atau kelompok.

Adanya terpaan media yang selalu memberitakan segala hal mengenai para kandidat/paslon sangat berpengaruh terhadap tingkat partisipasi politik warganet yang aktif di dunia maya.

Penjelasan konsep teoritis tadi bisa kita sandingkan dengan fakta yang ada bahwa kehadiran internet berpengaruh sangat besar terhadap partisipasi politik masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun