Mereka beranggapan dengan cara seperti itu, mereka akan dianggap eksis dan terkenal. Mungkin perilaku ini ada benarnya juga, tetapi sebagai calon kelapa daerah, saya kira perilaku ini jangan sampai terjadi, sebab integritas dan kewibawaan kandidat bisa tergerus oleh keangkuhan dan hanya mau cari sensasi.Â
Perlu dicatat bahwa netizen saat ini sudah cukup cerdas dalam menilai dan memilih kelapa daerahnya. Karena itu, para kandidat harus menunjukkan diri secara jujur dan berintegritas.
Ketika keaslian diri dinampakkan di media sosial, maka disitulah seorang kandidat sudah 'menang' karena berhasil memberikan persuasi yang positif dan apa adanya (jujur) pada orang lain (warganet).
Sumber:
- Bungin, Burhan. 2007. Sosiologi Komunikasi. Teori Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.Â
- Nurdin; Media Sosial Baru dan Munculnya braggadocian behavior. Jurnal Komuniti, Vol. 10, No. 1, Maret 2018 p-ISSN: 2087-085X, e-ISSN: 2549-5623
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H