Tepat di hari ini, Minggu, 07 Mei 2020, Gereja Katolik sejagat merayakan Hari Raya Tritunggal Maha Kudus. Hari raya ini selalu jatuh pada minggu pertama setelah Pentakosta.Â
Perayaan ini untuk memperingati sebuah doktrin penting dalam Gereja Katolik yakni 'tiga pribadi Allah: Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus. Karena itu, pada perayaan besar ini, sedikit saya mau berbagi pemikiran mengenai Allah Tritunggal yang dikaji dari sudut pandang Teologi Trinitas Gereja Katolik.
Sudah kita tahu bahwa dalam setiap agama dikenal adanya Wujud Tertinggi (Supreme Being) yaitu wujud yang mengatasi dunia kodrati. Wujud Tertinggi tersebut dikenal dengan berbagai nama, dan diakui sebagai prinsip terakhir alam semesta.Â
Dialah sumber dari mana segala sesuatu berasal. Dia pulalah yang menopang keberadaan segala sesuatu. Kepada Wujud Tertinggi itu disampaikan aneka bentuk ibadah, sembah bakti dan doa.Â
Walaupun terdapat pengakuan yang sama akan adanya Wujud Tertinggi, tetapi pemahaman tentang hakikat-Nya berbeda-beda menurut tiap-tiap agama. Saya tidak akan membahasnya satu per satu. Tetapi yang mau saya kaji di sini adalah pemahaman hakekat Allah dari sudut pandang Teologi Gereja Katolik.
Patut diakui bahwa istila Trinitas atau Tritunggal Kudus itu sendiri tidak pernah ditemukan dalam Alkitab. Â Karena itulah sejumlah orang mengatakan bahwa Trinitas itu tidak alkitabiah. Mereka mempertanyakan: kalau istilah itu tidak terdapat dalam Alkitab, mengapa digunakan?
Sebagai istilah memang tidak ditemukan dalam Alkitab. Tetapi kebenaran bahwa Allah terdiri atas Bapak, Sabda (Putera) dan Roh yang merupakan satu kesatuan hakikat Ilahi terdapat dalam banyak ayat Perjanjian Baru.Â
Bahkan dalam Perjanjian Lama pun telah terdapat sejumlah ayat yang berbicara meskipun secara tidak langsung bahwa Allah terdiri atas satu hakikat ke-Ilahi-an tetapi dikenal sebagai Adonai, Yahweh, Sabda-Nya dan Roh-Nya. Kata Trinitas digunakan hanya untuk kemudahan dalam mengungkapkan kenyataan paling mendasar tentang Allah dalam Alkitab. Istilah tersebut merupakan suatu ringkasan dalam satu kata dari suatu rangkaian ajaran dalam Alkitab.Â
Dari pada mengulang-ulangi suatu penjelasan panjang tentang Allah yang disampaikan dalam Alkitab, lebih baik digunakan satu istilah saja yaitu Trinitas.
Lalu manakah dasar kebenaran tentang Trinitas itu dalam Alkitab? Inilah pertanyaan yang perlu dijelaskan. Sudah kita ketahui bahwa iman berkembang dalam tradisi lisan sebelum Perjanjian Baru ditulis.Â