Dalam persahabatan, ada persaudaraan yang terbingkai dalam kebersamaan. Saya ada bersama orang lain. Dan karena kita berada bersama, maka terciptalah kebersamaan. Kebersamaan yang terjadi antara kami, Frater tingkat III, tidak ada masalah.Â
Maksudnya, kami atau dalam hal ini saya secara pribadi, selalu menjaga keakraban dan persahabatan yang baik antara teman seangkatan, sekeuskupan dan juga teman keuskupan lainnya. Kalau pun ada masalah, biasanya tidak sampai berlarut-larut. Kami para Frater tingkat III, selalu menjaga dan  memperhatikan satu sama lain, walau terkadang ada juga teman yang tidak peduli dengan apa yang saya katakan, tetapi kami tetap bersahabat dan saling mendukung.
Selain persahabatan, ada juga kemandirian. Kemandirian bertumpu pada pendidikan dan pembinaan. Dalam proses pendidikan dan pembinaan, saya diasah untuk berpengetahuan luas. Mendidik dan membina menghantar saya pada kesadaran diri yang integral. Mengembangkan segala bakat minat dan talenta, adalah syarat mutlak untuk wawasan yang luas. Sejauh dialami, proses belajar yang saya jalani tidak terlalu rumit.Â
Dalam hal ini, semua mata kuliah yang saya sedang geluti memang pada dasarnya masih sangat baru bagi saya. Tetapi bukan berarti saya tidak dapat menyesuaikan diri dan berusaha untuk memahami semua yang diajarkan. Sesuai kemampuan yang ada, saya dapat memahaminya dan menjalankannya dengan baik. Sekarang saya telah masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, khususnya semester VI.
Jarang bagi saya menemukan suatu hambatan apapun selama proses perkuliahan. Memang kadang ada sedikit hambatan, tetapi semuanya dapat saya atasi. Sebagai contoh, dalam hal belajar. Cara atau metode yang saya gunakan adalah dengan  membaca kembali semua mata kuliah yang diperoleh dan berusaha untuk memahami semuanya dengan jalan membuat ringkasan pelajaran yang bersangkutan, bukan dengan menghafal.Â
Itu salah satu cara saya dalam belajar. Walau masih banyak waktu luang yang ada, namun semua itu selalu saya gunakan dengan melakukan hal-hal yang berguna. Kalau memang saya dalam keadaan yang lelah atau capek, saya tidak memaksakan diri, tetapi berstirahat sehingga bisa memperoleh kembali tenaga untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih berguna lagi. Banyak kegiatan yang ada sekarang ini, dan itu semua menuntut saya agar pandai dalam hal mengatur waktu. Yang biasa saya lakukan pada saat ada waktu kosong seperti pada sore hari saat tidak ada kegiatan apapun kecuali berolahraga, waktu itu saya pakai untuk mengerjakan tugas yang tertunda.
Masalah intelektual, selalu berurusan dengan kedisiplinan. Orang disiplin adalah orang yang berpengetahuan. Wawasan yang berkembang dan luas, tercipta karena kedisiplinan. Disiplin tidak mengikat saya, tetapi membantu saya berkembang. Disiplin waktu, membuat saya lebih kreatif dan juga menghilangkan rasa jenuh atau bosan.
Untuk masalah hidup disiplin, secara pribadi saya mau katakan bahwa selama berada di lembaga ini, saya sama sekali tidak merasa jenuh atau bosan. Saya masih merasa kerasan dan at home berada di tempat ini. Saya merasa kerasan karena saya selalu membuat diri saya bahagia dan selalu berusaha menyibukan diri. Kalau sampai saya mulai bosan, saya selalu pergi mencari teman untuk berkumpul bersama dan berceritera.
Bersambung...........
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H