Praktek, derma, doa dan puasa diberi makna khusus oleh Yesus bahwa semua itu bukan sekedar melakukan suatu kebiasaan atau tradisi biasa belaka, melainkan sebagai latihan membangun hubungan cinta yang tulus kepada Tuhan dan sesama.
Perbuatan yang berakar dalam hati, tidak terikat pada penampilan lahiriah. Allah yang tersembunyi menjadi sumber perbuatan itu, sehingga kita dapat bertahan meskipun mengalami gangguan dan kesulitan.
Baca juga : Sofyan Hidayat, Teladan Hidup tentang Kepatuhan dan Kesalehan Sosial
Gangguan dan kesulitan bersumber dari Allah sebagai ujian bagi aplikasi derma, doa dan puasa kita masing-masing. Jika kita tidak mampu menghadapinya maka, derma, doa dan puasa kita masih perlu dipertanyakan. Sebaliknya jika kita mampu menghadapinya maka Allah akan makin dekat pada kita.
Kepada kita semua sebagai umat beriman, diperingatkan untuk wajib berderma, berdoa dan berpuasa. Tuhan sangat mengharapkan agar ketiga kewajiban itu selalu kita laksanakan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Dan tentunya, yang terpenting dalam melaksanakan semua itu adalah demi kemuliaan Allah dan kesejahteraan sesama. Selanjutnya, Allah akan mengatur hidup kita dengan sangat indah, bermakna, dan bahagia sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H