Mohon tunggu...
WARDY KEDY
WARDY KEDY Mohon Tunggu... Relawan - Alumnus Magister Psikologi UGM
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

SAYA adalah apa yang saya TULIS

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Refleksi Rosario (#6)

6 Mei 2020   23:45 Diperbarui: 6 Mei 2020   23:52 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu, 06 Mei 2020

Peristiwa Mulia 2. Yesus Naik ke Surga (Kis. 1:9-11)

Peristiwa Yesus terangkat ke Surga, merupakan suatu peristiwa Mulia yang sungguh menakjubkan. Disitulah bukti nyata bahwa Ia adalah Tuhan. Dia dan Bapa adalah satu. Kenaikan-Nya ke Surga adalah kembali bersatunya Ia dengan Allah Bapa-Nya. 

Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan-Nya. Terangkatnya Yesus ke Surga, disaksikan oleh para rasulnya. Mata mereka yang bisa melihat kemuliaan Allah membuat mereka semakin kuat dan berani merwartakan Yesus. 

Suatu peristiwa yang tidak bisa tergantikan kemuliaannya karena Allah sungguh mencintai Putera-Nya, sehingga Ia harus kembali bersatu dengan Allah.

Sejenak saya coba merefleksikan apa makna dari peristiwa mulia ini. Sesungguhnya, kenaikan Yesus ke Surga selain untuk bersatu kembali dengan Allah Bapa, Yesus pun akan menjadi perantara bagi kita kepada Bapa. 

Dialah satu-satunya perantara. Dialah pintu menuju Allah. Segala yang kita minta pada Allah melalui Yesus, sudah pasti akan terkabulkan. Kenaikannya ke Surga supaya 

Ia menyediakan tempat bagi kita kelak ketika tiba waktunya. Bagi saya, Yesus selalu menjadi tumpuan permohonan dan jalan keselamatan. Dalam setiap doa-doa yang kita daraskan, sadar atau tidak, kita sering mengucapkan demikian: ‘Semua doa dan harapan ini kami panjatkan ke hadirat Allah lewat perantaraan Kristus Tuhan kami…’ atau beberapa rumusan lain di setiap ahkir kalimat doa. 

Pernyataan itu mau menegaskan bahwa memang Yesuslah satu-satunya pernatara kita kepada Allah. Jika dari kita ada yang tidak mengakui Yesus sebagai jalan menuju Bapa, maka sia-sialah doa dan permohonannya.

Dalam bulan Maria ini, kita tentu selalu berdoa dengan intensi dan niat yang beragam. Tapi saya yakin bahwa kita akan bersatu dalam doa mohon bantuan Allah Tritunggal agar menguduskan dunia yang sedang dilanda wabah virus mematikan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun