Buah-buahan dan sayuran mengandung konstituen fitokimia penting yang terbukti memiliki efek menguntungkan pada kesehatan manusia. Buah-buahan dan sayuran merupakan sumber yang kaya vitamin A, C, E dan K dan mineral seperti potasium, magnesium, kalsium. Mereka juga merupakan sumber serat makanan yang baik dan memiliki sifat antioksidan.Â
Tidak mungkin mendapatkan semua nutrisi ini dari satu buah atau sayuran; oleh karena itu, perlu untuk mengonsumsi  buah-buahan dan sayuran dengan berbagai varian dalam makanan.
Lalu apa akibat dari kekurangan buah dan sayur?
Kekurangan makan buah-buahan dan sayuran membuat tubuh lebih rentan terhadap sejumlah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin dan mineral. Beberapa penyakit akibat kekurangan vitamin antara lain:
1. Penyakit kudis yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C
2. Rabun senja yang disebabkan oleh kekurangan vitamin A
3. Penyakit hemoragik atau gangguan pendarahan - Disebabkan oleh kekurangan vitamin K
4. Anemia, osteoporosis, dan gondok  yang disebabkan oleh kekurangan mineral (masing-masing zat besi, kalsium, dan yodium).
Disisi lain, kekurangan makan buah dan sayur juga dapat mengakibatkan penyakit sebagai berikut:
1. Masalah Kardiovaskular
Diet kaya buah-buahan dan sayuran mengurangi risiko masalah kardiovaskular dan komplikasi di masa depan. Risiko penyakit jantung di antara individu yang mengonsumsi lebih dari lima porsi buah dan sayuran per hari diperkirakan berkurang 20%, dibandingkan dengan mereka yang makan kurang dari tiga porsi per hari.
2. Masalah Pencernaan
Buah dan sayuran adalah sumber serat yang baik, yang merangsang pergerakan usus dan membantu pencernaan makanan yang tepat dan mudah. Buah-buahan yang kaya vitamin C dan potasium seperti apel, jeruk, dan pisang sangat baik untuk pencernaan.
3. Kanker
Bukti menunjukkan bahwa memasukkan buah-buahan dan sayuran dalam makanan mengurangi risiko kanker. Berries mengandung anthocyanin, yang telah menunjukkan efek penghambatan pada kanker usus besar. Sayuran cruciferous juga terbukti memiliki efek pencegahan terhadap kanker.Â
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Food and Drug Analysis menemukan bahwa polifenol phloretin yang ada dalam apel menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.
4. Gangguan metabolisme
Sindrom metabolik ditandai dengan gangguan glukosa darah, tekanan darah tinggi, dislipidemia, dan obesitas perut. Diet kaya buah-buahan dan sayuran dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes mellitus, hiperlipidemia, dan hipertensi.Â
Asupan vitamin C, karena efek antioksidannya, telah terbukti memiliki hubungan terbalik dengan sindrom metabolik. Makanan kaya serat membantu mengurangi lipoprotein densitas rendah dan menyeimbangkan kadar glukosa darah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H