Pendidikan Anak Usia Dini menjadi fondasi pendidikan bagi anak dalam menapaki jalur pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan anak usia dini akan menjadi penentu dalam penanaman nilai agama dan moral, pengembangan kognitif, pengembangan bahasa, pengembangan fisik dan pengembangan sosial emosional (Drs. Sudarna, 2014: 24). Usia dini merupakan usia yang sangat penting bagi perkembangan anak sehingga disebut golden age. Anak Usia Dini sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat, baik fisik maupun mental. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak (Yuliani Nurani Sujiyono, 2009: 7).
Pembelajaran kolaboratif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok belajar untuk menciptakan kegiatan belajar yang aktif dan mencapai tujuan pembelajaran bersama melalui interaksi sosial yang terjadi pada saat pembelajaran baik di dalam kelas maupun luar kelas sehingga terjadi pembelajaran yang bermakna dan siswa akan saling menghargai antar anggota. Saat kegiatan belajar dan bermain bekerjasama atau bekelompok ditemukan beberapa anak masih sering bermain sendiri, berebut mainan, belum mau berbagi dengan temannya dan duduk diam melihat teman lain bermain. Guru memiliki peran dan tanggungjawab sebagai sumber belajar dan pengelola pembelajaran bagi siswa salah satunya menyiapkan bahan ajar, media dan metode pembelajaran, menciptakan kegiatan bermain yang menyenangkan, bermakna dan sesuai dengan karakteristik anak. Selain itu sebagai fasilitator, motivator dan evaluator.
Pembelajaran inovatif yang digunakan yaitu Collaborative learning : model pembelajaran yang memiliki strategi untuk menguatkan karakter bergotong royong dimana siswa belajar dan bermain secara berkelompok. Melalui permainan kolaboratif dapat membantu anak dalam meningkatkan kepercayaan diri dan membantu anak dalam bergaul dengan teman. Melalui kegiatan bermain puzzle kolaboratif dapat meningkatkan kemampuan kerjasama, Â melatih konsentrasi, melatih koordinasi mata dan tangan, Anak mampu memecahkan masalah secara kreatif. Meningkatkan kemampuan sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikir HOTS.
Alat dan bahan membuat puzzle:
1. Kardus Bekas
2. Doubletipe
3. Kertas Kado
4. Gunting
5. Gambar ukuran A3 atau poster
Cara membuat Puzzle:
1. Siapkan Alat dan bahan