Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Sembagi Arutala"

2 Oktober 2024   19:45 Diperbarui: 2 Oktober 2024   19:53 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di ufuk pagi yang cerah,  
Kuhirup semangat dalam embun pagi,  
Dengan harapan menuntun langkahku,  
Menuju puncak cita yang tak tergapai.  

Setiap jejak di tanah ini,  
Mengukir cerita di balik rintangan,  
Dari lembah lembut hingga puncak curam,  
Kegigihan dan tekad takkan sirna.  

Kuyakini mimpi bukan ilusi,  
Namun ladang yang siap ditanami,  
Dengan kerja keras, dan keyakinan,  
Mencari arti di setiap perjalanan.  

Darah dan keringat mengalir,  
Seiring dengan waktu yang tak berujung,  
Setiap cobaan, setiap jatuh bangun,  
Adalah batu pijakan menuju bintang.  

Tangan-tangan yang saling menggenggam,  
Menjadi pelipur dalam sunyi malam,  
Sahabat dalam perjalanan yang panjang,  
Memberi kekuatan, memberi harapan.  

Di puncak cita yang kucita-citakan,  
Kan kulihat segala jerih payah ini,  
Kukayuh harap dengan penuh percaya,  
Bahwa mimpi ini layak diperjuangkan.  

Kini aku melangkah dengan pasti,  
Setiap langkahku adalah nyala api,  
Menuju puncak yang takkan berhenti,  
Di sanalah harapan dan cita bersatu.  

"Rinduku pada Bintang yang Tertinggi"

Di bawah langit malam yang bertabur bintang,  
Aku duduk merenung, memikirkan impian.  
Jaraknya begitu jauh, bagai langit yang tak terjang,  
Namun hatiku tak surut, penuh harapan yang membara.

Bintang itu bersinar, sinarnya memesona,  
Menggoda jiwa yang mendambakan kebahagiaan.  
Ia menjadi penunjuk arah, dalam gelap yang mencekam,  
Meski langkahku goyah, kutemukan ketenangan.

Sejauh mana pun harus aku melangkah,  
Rinduku tak akan padam, meski terhalang awan.  
Setiap detik berlalu, setiap napas terasa,  
Membawa harap untuk menjangkau mimpi yang menanti.

Bintang yang tertinggi, kau lambang keyakinan,  
Satu titik terang di lautan ketidakpastian.  
Walau terik mentari kadang membuatku lelah,  
Ku akan terus berusaha, demi cahaya harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun