Ibu Lina menggambar sebuah simbol di atas meja dengan kapur. "Ini adalah simbol yang sering terlihat bersama dengan artefak. Biasanya, kunci ini tersembunyi di tempat yang berhubungan dengan sejarah pulau ini—tempat yang mungkin terlupakan oleh waktu."
Rina merasa bahwa petunjuk ini bisa sangat membantu. Dia berterima kasih kepada Ibu Lina dan memutuskan untuk mencari tempat yang mungkin menyimpan kunci. Pak Wira mengingatkan Rina bahwa dia tidak sendirian; ada penduduk desa yang bersedia membantu.
Selama beberapa hari berikutnya, Rina bersama beberapa penduduk desa menjelajahi berbagai lokasi di pulau sesuai petunjuk dari simbol yang digambar. Mereka menemukan reruntuhan kuno dan gua-gua tersembunyi, tetapi tidak menemukan apa pun yang menunjukkan keberadaan kunci.
Saat menjelang malam pada hari ketiga pencarian, Rina dan timnya tiba di sebuah tempat yang tampaknya telah lama ditinggalkan, sebuah kuil tua yang tersembunyi di balik dinding batu. Pintu kuil itu tertutup rapat, tetapi terlihat ada celah di sekitar bingkai pintu yang menunjukkan kemungkinan adanya mekanisme pembuka.
Rina memutuskan untuk mencoba memasukkan artefak ke dalam celah tersebut. Ketika dia melakukannya, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan pintu kuil mulai terbuka perlahan. Di dalam, mereka menemukan sebuah ruangan kecil dengan patung-patung kuno dan sebuah kotak yang mirip dengan kotak tempat artefak ditemukan.
Dengan penuh hati-hati, Rina membuka kotak tersebut dan menemukan sebuah kunci logam tua yang berselaput debu. Kunci itu tampak sangat sesuai dengan simbol yang digambar Ibu Lina. Rina merasa lega dan gembira, tahu bahwa mereka telah menemukan bagian penting dari teka-teki ini.
Namun, saat mereka hendak meninggalkan kuil, mereka diserang oleh sekelompok orang berpakaian hitam yang tampaknya telah mengawasi mereka. Rina dan timnya berusaha melawan, tetapi musuh mereka tampak terlatih dan berbahaya. Rina harus menggunakan segala keterampilannya untuk melindungi diri dan menjaga agar kunci tetap aman.
Dalam kekacauan itu, Rina berhasil melarikan diri ke dalam hutan dengan kunci. Meskipun dia selamat, dia tahu bahwa ancaman terhadap dirinya dan artefak semakin meningkat. Dia kembali ke desa dengan hati-hati, siap untuk mempersiapkan langkah selanjutnya.
Pak Wira menyambut Rina dan melihat kunci yang baru ditemukan. "Ini adalah kunci yang sangat penting. Sekarang, kita harus memutuskan langkah berikutnya dengan sangat hati-hati."
Rina tahu bahwa mereka harus segera memecahkan misteri artefak dan kunci sebelum situasinya menjadi lebih buruk. Dengan kunci di tangan dan ancaman yang semakin mendekat, petualangan mereka untuk mengungkap misteri Pulau Harapan baru saja dimulai.
Melawan Kegelapan