Kunjungan Tak Terduga
Rina melangkah keluar dari kapal kecil yang membawanya ke Pulau Harapan, sebuah pulau terpencil yang terletak di tengah lautan biru. Selama bertahun-tahun, pulau ini hanya muncul dalam cerita-cerita rakyat dan legenda, dan sekarang dia akhirnya bisa melihatnya dengan matanya sendiri.
Saat Rina menginjakkan kaki di pantai berpasir putih, dia merasa seolah-olah memasuki dunia yang berbeda. Hutan tropis yang lebat menaungi pulau itu, dan burung-burung eksotis berkicau dengan ceria. Dia menyusuri jalan setapak yang mengarah ke desa kecil di tepi pulau, di mana penduduk setempat tampak ramah namun juga sedikit ragu melihat kedatangannya.
"Selamat datang di Pulau Harapan," sapa seorang pria tua dengan janggut putih dan tatapan tajam. "Saya Pak Wira, kepala desa di sini. Apa yang bisa kami bantu?"
Rina memperkenalkan diri dan menjelaskan bahwa dia datang untuk meneliti sejarah pulau tersebut. Pak Wira mengangguk, tetapi ekspresinya tampak berubah sedikit cemas.
"Sejarah pulau ini memang menarik, tapi ada sesuatu yang sebaiknya kamu ketahui. Pulau ini memiliki rahasia yang tidak semua orang tahu," kata Pak Wira sambil memandang ke arah hutan dengan tatapan khawatir.
Rina merasa ada sesuatu yang tidak beres, namun dia tidak bisa menahan rasa penasarannya. Dia memutuskan untuk mengeksplorasi pulau lebih jauh. Malam harinya, setelah berkeliling desa dan mendengarkan cerita-cerita penduduk, Rina merasa semakin yakin bahwa ada sesuatu yang misterius di balik kehidupan sederhana penduduk pulau ini.
Ketika bulan purnama mulai menerangi malam, Rina mendengar suara-suara aneh dari hutan. Suara-suara itu semakin lama semakin jelas, seperti bisikan yang membawanya untuk menjelajahi lebih dalam ke dalam kegelapan. Dengan keberanian yang menggebu, dia memutuskan untuk mengikuti suara-suara tersebut dan mencari tahu apa yang sebenarnya tersembunyi di dalam hutan Pulau Harapan.
Jejak yang Hilang
Rina menyusuri hutan dengan lampu senter yang berkelap-kelip, mengikuti suara-suara yang semakin intens dari dalam kegelapan. Pohon-pohon besar dan dedaunan yang rimbun membuat jalan setapak semakin sulit dilalui. Rasa penasaran dan ketegangan bercampur aduk dalam dirinya saat dia melangkah lebih jauh ke dalam hutan.