Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri di Pulau Terpencil

19 Agustus 2024   09:47 Diperbarui: 19 Agustus 2024   09:55 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah beberapa saat, suara-suara itu tiba-tiba berhenti. Rina berhenti sejenak dan berusaha mendengar dengan saksama. Hanya ada kesunyian malam yang dingin dan suara jangkrik yang bersahut-sahutan. Dia merasa ada sesuatu yang aneh, tetapi tekadnya untuk mengungkap misteri ini lebih kuat daripada rasa takutnya.

Tiba-tiba, dari kegelapan, tampak sebuah cahaya samar. Rina mendekatinya dengan hati-hati. Cahaya tersebut berasal dari sebuah ruangan bawah tanah yang tersembunyi di bawah pohon besar yang sudah tua. Terlihat seperti sebuah pintu yang terbuat dari batu, tertutup rapat dengan lichen hijau yang menempel di permukaannya.

Rina mengangkat batu besar yang menutupi pintu tersebut dengan susah payah dan membuka pintu tersebut sedikit demi sedikit. Dari dalam, sebuah tangga curam mengarah ke ruang yang gelap. Dengan hati-hati, dia menuruni tangga, setiap langkahnya terasa berat dengan ketegangan.

Di bawah tanah, Rina menemukan sebuah ruangan yang dipenuhi dengan artefak kuno dan lukisan-lukisan misterius di dinding. Di tengah ruangan, terdapat sebuah meja batu dengan sebuah kotak kayu tua yang tampak sangat berharga. Rina mendekati kotak tersebut dan membuka penutupnya. Di dalamnya, dia menemukan gulungan-gulungan manuskrip kuno dan sebuah peta yang menunjukkan lokasi tersembunyi di pulau.

Saat Rina mengamati peta tersebut, dia mendengar langkah kaki mendekat dari luar ruangan. Dengan cepat, dia menyembunyikan gulungan-gulungan tersebut dan menutup kotak, berusaha bersembunyi di balik bayang-bayang. Langkah itu semakin dekat, dan seorang pria berpakaian hitam dengan topi lebar memasuki ruangan. Matanya bersinar dengan tatapan tajam saat dia mulai mencari sesuatu.

Rina menahan napas, berusaha agar tidak terdengar. Pria itu tampak sangat fokus dan gelisah. Akhirnya, dia meninggalkan ruangan, dan Rina merasa cukup aman untuk keluar dari tempat persembunyian. Namun, dia tahu bahwa kehadiran pria itu menandakan bahwa ada sesuatu yang lebih besar dan lebih berbahaya yang sedang terjadi di pulau ini.

Rina kembali ke desa dengan peta dan manuskrip yang ditemukan, bertekad untuk mencari tahu lebih dalam tentang apa yang sedang terjadi. Dengan penuh kewaspadaan, dia menyadari bahwa dia tidak hanya menghadapi misteri pulau, tetapi juga bahaya yang bisa mengancam dirinya.


Sisi Gelap Pulau

Esok paginya, Rina terbangun dengan rasa kelelahan dan kegembiraan yang bercampur aduk. Dia mengamati manuskrip dan peta yang ditemukan, mencoba memahami maknanya. Peta menunjukkan beberapa titik lokasi di pulau yang digambarkan dengan simbol-simbol aneh, sementara manuskrip itu berisi tulisan kuno yang sebagian besar sulit dipahami. Namun, ada beberapa frasa yang jelas, seperti "penjaga rahasia" dan "kunci menuju harta."

Saat matahari mulai terbit, Rina memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang lokasi yang tertera di peta. Dia memutuskan untuk mengunjungi Pak Wira, kepala desa, untuk meminta bantuan dan informasi lebih lanjut tentang rahasia pulau. Ketika dia tiba di rumah Pak Wira, pria tua itu terlihat gelisah, seolah dia merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi.

"Rina, aku merasa kamu telah menemukan sesuatu yang sangat penting," kata Pak Wira, tanpa basa-basi. "Pulau ini memang menyimpan rahasia, tapi ada bahaya besar yang mengancam jika kamu terus menyelidikinya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun