Menurut  DR. Phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd yang merupakan Wakil Dekan Bidang  Akademik FPSD UPI, sudah menjadi suatu keharusan adanya proses pengkaryaan dalam setiap genre. Hendaknya karya angklung itu menjadi  satu proses temuan yang terus senantiasa dilakukan para penggiat angklung, dengan demikian kita menunjukkan tanggung jawab kita atas  penghargaan UNESCO bahwa angklung sebagai warisan budaya dunia tak benda  milik Indonesia. Dan semoga event SORA ini dapat mengawali proses  pengkaryaan dalam angklung.
Konser  SORA menurut kang Yadi merupakan bentuk sumbangsihnya akan dunia musik  angklung. Yang telah dipelajari kurang lebih 15 tahun oleh kang Yadi.  Sehingga SORA ini merupakan konser angklung yang bertujuan untuk memulai  proses pengkaryaan dalam musik angklung. Komposisi original dengan  tetap mempertahankan karakter dari musik angklung tanpa meninggalkan  aspek "menghibur" sebagai sebuah pertunjukan musik yang akan disuguhkan  dalam satu paket pertunjukan yang menarik.
Dan  seperti dalam negeri dongeng ketika saya dan para hadirin yang  hadir di Teater Tertutup Dago Tea House ini ikut terbawa alunan musik  yang dimainkan para musisi angklung orchestra sehingga waktu pun tak  terasa sudah tiba pada penutupan acara. Dan akhirnya pada akhir acara,  para pemain serta seluruh pendukung acara SORA ini didaulat untuk  menerima karangan bunga dari para tamu undangan sebagai wujud ucapan  terima kasih atas terlaksananya konser SORA ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H