Mohon tunggu...
Diaz Thaufiqurahman
Diaz Thaufiqurahman Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Diaz Thaufiqurahman - 41521010088, Fakultas Ilmu komputer, Teknik Informatika, Universitas Mercu Buana, PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB - Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG;

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Panopticon Jeremy Bentham dan Kejahatan Struktural Anthony Giddens

30 Mei 2023   09:43 Diperbarui: 30 Mei 2023   10:15 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep Panopticon merupakan jawaban Bentham terhadap tantangan pengawasan yang efektif. Dia percaya bahwa dengan menciptakan pengawasan yang terus-menerus dan tak terlihat, individu akan merasa terintimidasi dan waspada terhadap kemungkinan pengawasan. Dalam keadaan ini, mereka akan cenderung mematuhi aturan dan norma yang ada.

Selain itu, Bentham juga melihat adanya kebutuhan untuk menghindari penggunaan kekerasan atau hukuman yang ekstrem dalam menjaga ketertiban dan disiplin. Dia berpendapat bahwa ancaman pengawasan yang tak terlihat lebih efektif dalam mencapai tujuan sosial daripada kekerasan atau penggunaan kekuatan langsung. Dalam pandangannya, konsep Panopticon mencerminkan pendekatan yang lebih manusiawi dan memperhatikan kesejahteraan individu yang terlibat dalam sistem pengawasan.

Bentham juga melihat potensi Panopticon sebagai alat reformasi dan pemulihan. Dia berpendapat bahwa dengan adanya pengawasan yang terus-menerus, individu yang melanggar aturan dapat direformasi melalui pembinaan dan pengarahan yang tepat. Dalam hal ini, Panopticon tidak hanya bertujuan untuk menghukum individu yang melanggar, tetapi juga untuk membantu mereka memperbaiki perilaku dan menginternalisasi nilai-nilai yang diinginkan dalam masyarakat.

Bentham juga berpendapat bahwa sistem Panopticon akan menciptakan keadilan yang lebih baik dalam proses hukum. Dalam sistem pengadilan tradisional, hanya sedikit kasus yang dibawa ke pengadilan, sedangkan banyak tindakan pelanggaran tidak pernah terungkap. Dalam Panopticon, dengan adanya pengawasan yang tak terlihat, tindakan pelanggaran akan terdeteksi lebih efektif, sehingga mendorong pencegahan dan penegakan hukum yang lebih adil.

KARAKTERISTIK DESAIN PANOPTICON

Betham dalam rancangan Panopticon selain memaksudkan untuk mendisiplinkan juga agar supaya penjara dalam perawatan dan penanganannya dapat lebih mudah dan murah daripada penjara yang ada pada waktu itu. karena diperlukan staff yang lebih sedikit. Tanpa memperhatikan lagi hak asasi atau kebutuhan pelayanan untuk para Narapidana.

Desain Panopticon terdiri atas struktur melingkar dengan "inspeksi rumah" di pusatnya, dimana para staff lembaga dapat melihat, mengawasi dan mengontrol para tahanan dari kejauhan yang ditempatkan di sekitar perimeter tanpa disadari oleh Narapidana itu sendiri. Walaupun memberi kesan terawasi daerah teritori berupa kamar sel dari Narapidana masih terdapat di sana, karena satu sel hanya dihuni oleh satu Narapidana saja. Sebagian besar Lembaga di Indonesia menempatkan lebih dari satu narapidana di dalam satu sel, hal ini tidak memungkinkan para penghuninya untuk mempunyai teritori atau daerah pribadinya sendiri. Teritori berfungsi sebagai pemicu agresi tapi juga bisa menjadi stabilisator untuk mencegah agresi.

Agresi lebih umum terjadi pada kondisi teritori yang belum terbentuk nyata atau dalam perebutan. Perebutan daerah Teritori adalah kasus yang sangat rentan terjadi didalam Penjara. Ketika ruang-ruang memiliki suatu tanda atau batas yang membatasi teritori ruang tersebut dengan teritori ruang lainnya terbukti vandalisme dan kejahatan berkurang. 

Jika para penghuni diberi kesempatan untuk memiliki teritori pribadi, maka atmosfir sosial yang tercipta di bangsal-bangsal dapat meningkatkan perasaan positif. Batasan teritori yang jelas akan lebih mampu menciptakan stabilitas dan mengurangi peseturuan di antara kelompok manusia dan juga pada dunia binatang. Batasan teritori yang sangat jelas. Desain ruang dalam Panoptic melingkar dan terdiri dari 3 bagian yaitu ruangan sel pada bagian terluar khusus untuk para Narapidana, kemudian sirkulasi atau jarak antara ruang sel dan tower, tepat ditengah lingkaran yaitu tower pengamat khusus untuk sipir penjara.

Panoptic memiliki material yang umum yakni dengan dinding beton berstruktur, dengan jendela kaca tunggal tanpa bukaan di masing-masing sel, dengan ukuran sel yang didesain 1x2 hingga 2x2 terdapat water closet dan tempat tidur(untuk penjara). Panoptic biasa didesain labih dari dua lantai atau tergantung dengan kemampuan pengawasan tower pengamat. Akses untuk ke setiap lantai dapat menggunakan tangga maupun lift.

KONSEP PANOPTICON DALAM CONTOH KASUS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun