Mohon tunggu...
Diaz Abraham
Diaz Abraham Mohon Tunggu... Jurnalis - Penyesap kopi, pengrajin kata-kata, dan penikmat senja

Peraih Best Feature Citizen Jurnalis 2017 dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) | Sisi melankolianya nampak di Tiktok @hncrka | Narahubung: diazabraham29@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Andre Onana Seorang Gelandang di Bawah Mistar Gawang

17 Juli 2023   16:31 Diperbarui: 18 Juli 2023   01:25 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andre Onana dikabarkan sangat diminati oleh Manchester United. (AFP/MARCO BERTORELLO)

Sepak bola yang dulunya dipandang sebagai permainan biasa menghilangkan stres para pemainnya dan mengisi kekosongan, kini dituntut untuk menghibur penonton melalui sistem permainan, suguhan tayangan, hingga menasbihkan diri sebagai komoditi dagang.

Sebagai buah pikir peradaban manusia yang semakin modern, sepak bola tak bisa diindahkan dari modernitas. Sama seperti pekerja pada umumnya, para pemain dituntut mengadopsi pola hidup masyarakat modern yang cepat, dinamis, dan multitasking.

Sekarang sudah banyak pemain yang mampu bermain di berbagai posisi berbeda di atas lapangan. Gaya permainan tiap individu juga berbeda yang membuat mereka jadi buruan tim papan atas dengan ide permainan spesifik dan Andre Onana adalah salah satu pemain itu.

vnexpress.net
vnexpress.net

Dia merupakan seorang penjaga gawang modern sekaligus salah satu sosok paling ekstrem saat ini. Onana tak hanya bermain sebagai kiper modern yang biasa disebut sweeper keeper, tapi menurut saya dia adalah libero keeper atau gelandang di bawah mistar, seperti judul pada artikel ini.

Penyebutan ini bisa dianggap berlebihan dari berbagai kalangan, tapi fakta permainannya tak bisa dibohongi. Dia merupakan kiper yang tak segan maju menutup pergerakan lawan dalam posisi satu lawan satu, tenang dalam melakukan dribel dan melewati lawan, membawa bola maju hingga garis tengah.

Onana terbiasa bermain mengambil risiko, kreatif, memiliki mentalitas juara, dan terpenting semua pergerakannya merupakan cerminan penjaga gawang masa kini. Pemain asal Kamerun ini musim lalu berhasil membawa Inter Milan melangkah jauh hingga final Liga Champions.

Pada pertandingan puncak, Inter menghadapi Manchaster City. Pada gim tersebut, Onana memainkan peran vital di garis belakang. Dia tak hanya piawai dalam mengatur distribusi bola dari bawah menuju lini depan, melewati gelandang City yang bermaterikan pemain hebat yang menjadi hambatan permainan Inter melalui lini tengah.

Tak sampai di sana, Onana juga menampilkan permainan yang tenang. Dia mampu beberapa kali mengelabuhi pemain City yang melakukan counter pres terhadap dirinya.

Pep yang kenyang pengalaman melatih terlihat menginstruksikan anak asuhnya untuk lebih banyak menunggu pemain Inter melepas umpan ke tengah maupun depan untuk mengambil bola kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun