Mohon tunggu...
Diaz Abraham
Diaz Abraham Mohon Tunggu... Jurnalis - Penyesap kopi, pengrajin kata-kata, dan penikmat senja

Peraih Best Feature Citizen Jurnalis 2017 dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) | Sisi melankolianya nampak di Tiktok @hncrka | Narahubung: diazabraham29@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mason Mount, Berlian yang Tak Diharapkan Fan Manchester United

9 Juli 2023   01:01 Diperbarui: 9 Juli 2023   21:17 1293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasilnya selama dua musim di bawah kepemimpinan Tuchel dia mampu menciptakan 145 peluang yang membuatnya berada di posisi lima untuk daftar tersebut di Liga Inggris. Ia berada di posisi empat untuk assist yang diharapkan (13, 8) dengan total 15.

Angka-angka tadi menunjukan kalau Mount adalah pemain kreatif yang mampu memberikan garansi assist maupun gol buat Manchester United. Statistik lain yang mencengangkan hadir dari kemampuannya untuk menekan lawan di sepertiga akhir.

Statistik Mount Musim 2022/2023 (www.livescore.com)
Statistik Mount Musim 2022/2023 (www.livescore.com)

Dia jadi motor dalam tekanan agresif Chelsea di bawah Tuchel dengan peringkat 21 di liga dengan 40 kali merebut bola dari sepertiga akhir pertahanan lawan atau 10 kali lebih banyak dibanding pemain The Blues lainnya. 

Keberhasilan ini sering membuat lawan membuat umpan panjang secara terburu dan memaksa timnya kehilangan bola. Ia bahkan nyaman untuk mengejar bola melintasi lebar lapangan.

Eric Steele yang jadi salah satu staf kepelatihan Timnas Inggris dalam Piala Eropa U-19 bersama tahun 2017 mengungkapkan kalau Mount punya kelebihan dalam melakukan tekanan di sepertiga akhir pertahanan lawan. Pada saat itu ia menjadi pemegang kendali dalam melakukan tekanan.

"Kami biasa memasang jebakan, Mason seperti itu. Jika kami kehilangan bola, dia akan mengatur tekanan. Dia akan tahu dan pergi lebih dulu, mereka semua akan mengikutinya. Kami akan melakukannya dalam pelatihan tetapi dialah yang tahu bagaimana mengatur pemicunya,"

"Dia akan memimpin dengan memberi contoh atau berkata, 'Saya pergi', dan dia akan pergi. Anda selalu membutuhkan seseorang yang melakukannya atau mengatakannya. Dia melakukan keduanya. Mount tahu persis ke mana harus pergi dan tertinggal di belakang,"

"Dia tahu permainannya, dia adalah pemain yang sangat cerdas. Dia bisa mencetak gol. Dia salah satu dari 10-an paling sempurna yang pernah saya lihat. Dia adalah garis depan kami, maestro kami, dia mengatur nada, bagus dengan kedua kakinya. Kemudian dia bisa melihat umpan, yang penting, dan dia akan melampaui pemain depan," ungkapnya kepada The Athletic.

Atribut tersebut sangat berguna bagi permainan MU bersama Ten Hag. Pelatih berkepala plontos tersebut suka memainkan pressing kepada pemain lawan. Ia ingin anak asuhnya cepat merebut bola dan melakukan tekanan dari daerah pertahanan lawan untuk menghancurkan bangun serangan musuh.

theathletic.com
theathletic.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun