Dalam sambutannya ia mengaku kalau tempat penyelenggaraan InaRI EXPO 2022 ini sengaja dilakukan di daerah Cibinong. Kawasan tersebut memang ditunjukkan untuk pengembangan sains dan teknologi.
"Jadi Cibinong ini jadi kawasan sains dan teknologi, Sukarno namanya, kalau di Serpong itu Habibi. Kalau di sini khusus fokus untuk sains seperti bioteknologi. Jadi harapan kita, masyarakat makin mudah dan publik bisa mengetahui dan merangsang generasi kita jadi calon periset masa depan Indonesia," ungkapnya.
Saat mengelilingi pameran ini terlihat pengunjung mulai dari tua maupun muda yang memadati Gedung ICC. Para pengunjung kebanyakan melihat inovasi yang hadir dari tiap peserta pameran InaRI EXPO yang menampilkan inovasinya di segala bidang.
Pengunjung sudah disuguhi dengan mobil dan bajaj listrik yang memiliki dampak bagus untuk lingkungan ketika memasuki area pameran. Dengan desain elegan dan unik, keduanya menjadi tempat swafoto yang menarik bagi para pengunjung.
Sebagai seorang yang menyukai lingkungan dan hijaunya alam, berkunjung ke pameran seperti ini bakal menambah wawasan saya dalam mencintai lingkungan. Tak ayal beberapa both yang menyuguhkan riset dan inovasi dengan dampak besar terhadap keberlangsungan bumi beserta isinya menjadi perhatian.
Salah satu yang menarik perhatian saya adalah pemanfaatan limbah masker menjadi barang serba guna. Selama pandemi, masyarakat dunia khususnya Indonesia mengenakan masker dalam jumlah masif.
Lama kelamaan masker yang tak terpakai ini menjadi limbah yang mencemari lingkungan. Saya mendapat kesempatan untuk bertanya kepada salah satu penjaga boot ini bernama Bonita.
Wanita satu ini menyebut kalau masker akan dihimpun oleh beberapa yayasan lalu disterilkan. Kemudian pihaknya akan mengolah barang tersebut menjadi biji plastik serta pot untuk digunakan masyarakat.
"Sterilisasinya minta masyarakat mengumpulkan masker terus kawatnya dipisahkan bersama karetnya dipisahkan, kemudian dicuci pakai deterjen nanti dikirimkan ke kami tapi kami sterilisasi lagi," ungkapnya di depan stand Bumi Recycling Indonesia di InaRI EXPO.
Menurutnya proses pembuatan limbah masker menjadi sebuah pot bisa dilakukan dalam waktu singkat yakni sekitar 2 hari. Namun proses terlama adalah sterilisasi limbah yang terdiri dari kawat serta karet.