Badannya tinggi semampai, mukanya tegas menggambarkan karakter teguh pada pendirian serta kerja keras, berkulit putih, dan hidungnya mancung layaknya perosotan di taman. Begitulah rupa Gal Gadot, sang Wonder Woman. lewat perannya tersebut, wanita asal Israel mampu menyihir jutaan mata lelaki.
Lini masa dipenuhi informasi maupun cuitan soal Gal Gadot. Nama Miyabi ditepikan sejenak dalam daftar wanita yang memancing khayal lelaki saat itu. Kesuksesan film Wonder Women pun tak bisa terelakan. Setelah sukses membintangi tokoh wanita super, perempuan yang terpilih sebagai Miss Israel 2004 itu semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu kiblat kecantikan wanita.Â
Berbeda dengan Gal Gadot, Fauziah Yatim, memiliki fisik yang mirip botol minuman beralkohol. Lebar di bawah, langsing di bagian atas. Mantan istri Jono Amstrong tersebut juga tidak memiliki hidung mancung dan kulitnya serupa dengan pribumi, agak hitam. Namun apa mau dikata, Jono, mantan personel grup band Gugun Blue Shalter itu kepincut dan memperoleh tiga jagoan dari hubungan percintaan keduanya selama 14 tahun.
Ada lagi pria yang memiliki persepsi kecantikan lebih spesifik. Wanita dengan ciri menggunakan jilbab, memiliki gingsul atau lesung pipit, pintar, juga berkulit hitam manis dianggap cantik. Jelas sudah, tolak ukur kecantikan perempuan di mata laki-laki memang nisbi.
Coba nyalakan televisi Anda, lihatlah iklan sabun yang marak di layar kaca. Tamara Bleszynki dan Luna Maya adalah dua aktris yang saya ingat pernah membintangi iklan sabun. Persepsi tentang kecantikan seakan coba dibentuk melalui iklan ini. Hanya wanita dengan kulit putih mulus tanpa cacat yang boleh membintanginya. Apakah Anda pernah melihat Omaswati membintangi iklan produk sejenis?
Persepsi merupakan satu kesimpulan yang ditangkap lewat indra manusia. Kesimpulan itu bisa berasal dari gestur tubuh maupun bentuk fisik wanita. Jangan lupakan pula sifat wanita yang bisa ditangkap dengan hati. Inilah cikal bakal baper, cinta, bahagia, dan nestapa.Â
Persepsi pula yang menyebabkan saya ada di dunia, Anda dicurigai sebagai pencuri kabel di masjid, dan sampean dikatakan ndak kekinian alias katrok bin ndeso! Persepsi merupakan satu komponen penting dalam interaksi, setidaknya dapat menggambarkan bagaimana Anda memandang wanita cantik dengan tubuh layaknya gitar Spanyol yang aduhai di kereta atau perlakuan terhadap gebetan yang berbeda ketimbang kaum hawa lainnya dalam benak Anda.
Persepsi amat penting bagi interaksi dua sejoli yang sedang menjajaki cinta. Interaksi antar dua manusia atau lebih tadi disebut komunikasi antarpribadi dalam ilmu psikologi komunikasi. Jika interaksi tersebut berhasil, semakin mendekatkan keduanya pada jenjang pernikahan.Â
Jenjang pernikahan akan membawa pada reproduksi. Reproduksi menghasilkan buah cinta. Keturunan membuat umat manusia terus eksis di dunia. Namun, otak penentu eksistensi manusia ini.Â
Dengan otak, manusia berfikir. Kita mampu menjawab tuntutan zaman. Teknologi sebagai penunjang kehidupan manusia semakin maju. Manusia pun berhasil bertahan di tengah anomali jagat raya yang makin tua ini.Â
Beda dengan hewan dan tumbuhan, manusia mampu bertahan hidup. Mengadopsi cara makan dan minum yang baru. Awalnya manusia berburu untuk makan, menetap di satu tempat, lanjut berternak dan bertani, kini kita bisa bekerja untuk mendapatkan uang guna membeli makan dan minum, bahkan bertani menjadi mata pencaharian. Dan saya percaya, manusia hidup untuk makan disertai doa, tentu saja.
Otak juga yang menentukan persepsi pria soal kecantikan. Inilah salah satu nikmat Tuhan untuk manusia. Otak membuat manusia berfikir dan menganalogikannya ke dalam hati. Jadilah sebutan "cantik" itu lahir dan disematkan pada setiap diri wanita dengan paras rupawan, tergantung persepsi laki-laki, tentu saja.Â
Dengan kata lain, perbedaan persepsi masyarakat kota soal kecantikan didapat melalui otak. Mengapa saya katakan masyarakat kota? Karena kita juga mengenal masyarakat tradisional. Suku Kayaan di Thailand menganggap perempuan cantik adalah dia dengan gelang berkilauan di leher yang disusun ke atas. Semakin tinggi leher, makin cantik pula wanita tersebut.
Wanita Suku Dayak akan dianggap cantik dengan banyaknya anting di telinga. Sedangkan masyarakat Fiji menilai perempuan cantik bertubuh gendut dan subur melahirkan anak.Â
Namun saya berani bertaruh, Anda yang hidup di kota memilih mengatakan persepsi itu aneh ketimbang cantik. Mengapa persepsi beberapa penduduk tadi amat berbeda dari "cantik" menurut orang-orang kota?
Di sanalah lingkungan prasejarah dan budaya bermain. Budaya yang telah dilahirkan oleh nenek moyang masih dilestarikan. Dan memang benar, persepsi itu bisa baik jika memiliki salah satu kesamaan termasuk budaya.Â
Saya pernah seminggu menetap di Kota Wonogiri. Masyarakat di sana masih memegang teguh kearifan lokal, salah satunya budaya ramah tamah. Sebelumnya, saya telah diberitahu oleh kawan yang saya repotkan di sana, bahwa lebih baik menegur minimal melemparkan senyum pada penduduk untuk menghormati si empunya kampung.
Beda dengan persepsi masyarakat di Jakarta yang telah tercampur individualisme. Melempar senyum pada orang tak dikenal akan membuat Anda dianggap orang gila, paling mujur dikatakan punya niat negatif kepada si penerima senyum.
Namun jika saya tidak memberi senyum pada penduduk yang ditemui di Wonogiri, persepsi mereka terhadap saya adalah orang baru nan angkuh. Nyatanya budaya memiliki andil besar dalam lancarnya komunikasi.Â
Seorang pakar di bidang seni, evolusi, dan media bernama Denis Dutton mengatakan bahwa keindahan dalam hal ini persepsi kecantikan, dapat dilihat melalui teori evolusi milik Charles Darwin. Ia meyakini bahwa otak dan sejarah primitif manusia mampu menjawab persepsi dari sebuah objek nan indah.
"Pengalaman akan keindahan dengan intensitas emosi dan kesenangan merupakan perkembangan dari psikologi manusia. Pengalaman akan keindahan merupakan salah satu komponen dalam seluruh seri adaptasi Darwin," katanya ketika memberi seminar yang dipubilaksikan oleh TED berjudul Denis Dutton: Teori Darwin Tentang keindahan.
Teori evolusi milik Darwin menggambarkan bagaimana manusia bisa bertahan mengikuti seleksi alam. Dan seleksi alam tak akan bisa disiasati tanpa seleksi seksual untuk berkembang biak. Kecantikan seseorang berperan dalam menjaga kekaguman bahkan obsesi demi lancarnya reproduksi.
"Apakah keindahan itu milik mata si empunya? Tidak, itu berada jauh di dalam pikiran kita. Hadiah paling indah yang diturunkan dari keterampilan yang pintar dan hidup yang kaya akan emosi dari nenek moyang tertua kita. Reaksi kita yang kuat akan gambar sampai pada ekspresi akan seni, indahnya langit di malam hari, dan musik. Akan bersama kita dan keturunan kita selama umat manusia masih ada," lanjutnya.Â
Kini dengan pandangan Denis, masih beranikah Anda nyinyir soal pasangan muda mudi yang memiliki paras jomplang dan dianggap salah satu darinya mengincar materi pasangannya? Atau para jomblo nestapa yang tak habis pikir melihat kedekatan Chelsea Islan dengan Bastian Steel?Â
Semoga artikel ini bisa menjawab keraguan-keraguan tadi dan menghilangkan persepsi negatif terhadap hubungan dua sejoli yang tak masuk di akal kita.
---
Palmerah Barat, 23 Agustus 2017
(D.A)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H