Mohon tunggu...
Diaz Abraham
Diaz Abraham Mohon Tunggu... Jurnalis - Penyesap kopi, pengrajin kata-kata, dan penikmat senja

Peraih Best Feature Citizen Jurnalis 2017 dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) | Sisi melankolianya nampak di Tiktok @hncrka | Narahubung: diazabraham29@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika DPR Layaknya Prasasti yang Ditinggalkan Sang Raja

21 Maret 2017   21:18 Diperbarui: 21 Maret 2017   21:19 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamanya kebebasan akan bersinggungan dengan kepentingan masyarakat-pemerintah, kepentingan kelompok-pribadi, kepentingan internasional-nasional akan terus berlanjut. Sekarang tinggal kita dengan kecerdasan serta keterampilan yang harus memilah dan memilih neraka atau surga, tempat terakhir untuk bahtera bernama Indonesia.

"Hidup adalah sebuah pertarungan panjang melawan negara,  imajinasi kolektif secara berangsur telah berkonspirasi untuk secara terampil menentang segala sesuatu yang menyimbolkan otoritas publik" Larry Diamond, Masyarakat Madani, hlm. 310

KA Bogor - Palmerah
Jakarta, 20 Maret 2017
(D.A)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun