Mohon tunggu...
Diaz Abraham
Diaz Abraham Mohon Tunggu... Jurnalis - Penyesap kopi, pengrajin kata-kata, dan penikmat senja

Peraih Best Feature Citizen Jurnalis 2017 dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) | Sisi melankolianya nampak di Tiktok @hncrka | Narahubung: diazabraham29@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Semar Mendem" yang Tidak Kenal Zaman

12 Maret 2017   23:24 Diperbarui: 7 April 2017   00:00 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan langkah tegap berjalan

Seorang pria gendut ubanan

Kau menyusuri lorong pasar

Dikawal ratusan kamera para wartawan

Untuk bahan obrolan buat isi koran

Gemetar para pedagang

Waktu melihat Semar datang

Mengoreksi harga makanan

Begitulah nukilan lagu berjudul Semar Mendem karya Iwan Fals. Lagu ini merupakan satu diantara sederet karya Om Iwan yang tidak laku dijual kepada label rekaman dan akhirnya tak beredar di pasaran.

Iwan Fals merupakan lambang perlawanan masyarakat kelas bawah untuk menghukum penguasa Orde Baru lewat jalur musik. Lewat karyanya, bapak tiga anak ini tidak asing dengan dinginnya jeruji besi dan tak jarang konsernya harus dibatalkan di beberapa daerah akibat tidak direstui oleh semar.

Lagu semar di rekam ketika pria asal hdjdjd ini bergabung dalam grup bernama "Amburadul". Lagu Semar Mendem ini lahir tahun 1978 dan sangat jelas dibuat untuk menyindir penguasa saat itu yakni Soeharto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun