Pekerjaan rumah bagi KPI sebenarnya bukan hanya permasalahan tindakan asusila dan kekerasan semata. Pada program acara di Tv sering kita jumpai program-program yang tidak mendidik.
Banyak sekali program tidak mendidik anak yang tercermin dari beberapa tayangan Sinetron, sebuah drama asal Indonesia yang menjadi pujaan bagi Ibu-ibu. Mengapa dikatakan tidak mendidik? Karena banyak dari tayangannya hanya bercerita soal kehidupan sosial yang kurang baik.
Banyak tayangan Sinetron berseting kisah percintaan remaja. Disana ditampilkan pula kesan hedonisme lewat pakaian, gaya hidup, dan kendaraan yang dibawa oleh para pemeran dalam serial tersebut.
Semua ini berbanding terbalik dengan budaya timur yang mengedepankan sopan santun serta adab saling menghormati. Lewat setting kehidupan remaja, seharusnya cerita yang di angkat bukanlah kisah pembangkangan terhadap perintah guru maupun orangtua, percintaan, dan gaya hedonis.
Tak jarang karena orangtua dan waktu tayang bertepatan dengan waktunya masyarakat dalam beraktivitas, banyak anak menontonnya. Mereka yang masih kecil dan mencari jati diri serta belum mengetahui mana yang baik dan buruk untuk dikonsumsi, menelan mentah-mantah tayangan ini.
Sinetron merupakan salah satu pendulang uang bagi stasiun Tv sehingga sekuelnya terus di buat seperti Sinetron Tukang Bubur Naik Haji yang telah mencapai seri ke empat maupun Tersanjung yang dibuat dalam enam seri berbeda!
Walau "gak ada faedahnya" merujuk pada tutur kata rekan kerja saat mendapati sesuatu yang tidak bernilai, nyatanya Sinetron memiliki retting tinggi. Hal ini terjadi karena pemain Sinetron memiliki paras rupawan, inilah yang menarik Anak-anak, remaja, dan Ibu-ibu untuk menontonnya.
Keranjingan masyarakat dalam menonton Sinetron tak lepas dari tingkat pendidikan yang rendah. Sehingga Kebanyakan masyarakat menelan mentah-mentah tayangan yang ada di Tv.
Mari tengok program lain seperti Dahsyat di RCTI. Program ini dulunya adalah program musik, tetapi lambat laun acara ini berubah menjadi banyolan semata. Acara ini tidak mendidik sama sekali.