Mohon tunggu...
Diaz Abraham
Diaz Abraham Mohon Tunggu... Jurnalis - Penyesap kopi, pengrajin kata-kata, dan penikmat senja

Peraih Best Feature Citizen Jurnalis 2017 dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) | Sisi melankolianya nampak di Tiktok @hncrka | Narahubung: diazabraham29@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Asyiknya Suka Ria Berjoget Irama Lenso bareng Sang Proklamator

27 Juli 2016   05:17 Diperbarui: 27 Juli 2016   20:35 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mari kita bergembira sukaria bersama
Hilangkan sedih dan duka mari nyanyi bersama
Lenyapkan duka lara bergembira semua
Lalalaa lalala lalaaaala mari bersuka ria

Tukang sayur nama si salim
Menjualnya ke jalan lembang
Indonesia anti nekolim
Para seniman turut berjuang

Jalan-jalan ke Surabaya
Lebih cantik memakai pita
Janganlah sering memandang saya
Nanti bisa jatuh cinta

Mari kita bergembira suka ria bersama
Hilangkan sedih dan duka mari nyanyi bersama
Lenyapkan duka lara bergembira semua
Lalalalala lalaaala mari bersuka ria

Pagar kawat pagar berduri
Cat basah jatuh di kabel
Kalau niat mencari istri
saya pilih yang pinter nyambel

Mari kita bergembira suka ria bersama
Hilangkan sedih dan duka mari nyanyi bersama
Lenyapkan duka lara bergembira semua
Lalalalala lalaaala mari bersuka ria

Dari lirik tersebut kita bisa melihat bahwa Soekarno mengajak rakyatnya yang saat itu masih di bawah bayang kemiskinan dan kebodohan untuk bergembira menghadapi semua persoalan. Dirinya juga seperti biasa memberikan sedikit pelajaran politik dengan gayanya yang khas.

Dengan gaya bahasa merakyat, mengingat masyarakat pada saat itu masih sedikit yang mengenyam bangku pendidikan, Soekarno berhasil memberikan kesadaran berpolitik bagi rakyat. Tak lupa Bung Karno yang sering di cap sebagai playboy, beda sama anak zaman sekarang yang capnya cuman sampe cap kuda jingkrak, menyisipkan kesukaannya dalam dunia percintaan.

Lagu ini cukup dikenal di masanya, mungkin Mbah, Eyang, atau Oma-Opa kita jika diperdengarkan lagu ini memiliki kenangannya tersendiri dengan lagu tersebut. Atau bisa jadi mereka bertemu pasangannya ketika mendengarkan lagu ini di rumah tetangga lewat siaran radio RRI? Bisa saja kan.

Berbeda dengan gaya lagu Presiden SBY yang beberapa kali dibuatnya, Soekarno mampu membuat genre musiknya sendiri yaitu digali dari perut bumi Ibu Pertiwi yaitu Irama Lenso. Soekarno saat itu memang sangat melarang keras anak muda memaikan atau memperdengarkan lagu rock n roll yang sedang nge-hits pada zamannya. Beliau berpendapat bahwa lagu itu bisa merusak generasi bangsa dan dinilai sebagai lagu cengeng atau biasa dia bilang lagu “ngak ngik ngok”.

baranews.co
baranews.co

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun