Mohon tunggu...
Diaz Abraham
Diaz Abraham Mohon Tunggu... Jurnalis - Penyesap kopi, pengrajin kata-kata, dan penikmat senja

Peraih Best Feature Citizen Jurnalis 2017 dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) | Sisi melankolianya nampak di Tiktok @hncrka | Narahubung: diazabraham29@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Empat Penyembah

27 April 2016   08:29 Diperbarui: 27 April 2016   09:05 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga yang melihat kejadian penangkapan Nazar terlihat malu akibat kelakuan pemimpin yang seharusnya memberi contoh baik kepada mereka. Nazar menangis memohon untuk dibebaskan kepada polisi. Polisi segera mengangkat tubuh gempalnya, ia pun di gelanggang ke kantor polisi. Dengan tergesa-gesa polisi menyeret tubuh Nazar yang terus meronta karena tidak mau dimasukan ke bui.  Tetapi polisi tetap memaksa tubuhnya masuk ke mobi, aku melihat sepintas tangan seorang polisi masuk ke sekitaran perut Nazar, Nazar pun diam akibat pukulan telak polisi yang tepat bersarang di dekat lambungnya. Nazar masuk ke dalam mobil polisi, seketika sirine mobil yang membawa Nazar di bunyikan, termasuk mobil yang membawa Eric, Bokir, Boni, dan Kiki. Aku melepas kepergian keempat teman sepermainan ku dengan rasa sedih, aku terus memandangi iring-iringan polisi yang semakin lama terlihat semakin kecil dan akhirnya menghilang dalam kegelapan sambil merasa pedih akibat ayahku juga digelangang oleh mobil-mobil itu bersamaan dalam gelap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun