DIAS CANDRIKA ATMA YULIANA
2014017131 / 4A4 AKUNTANSI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
Â
AUDIT TERHADAP SIKLUS PRODUKSI :
PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP SALDO SEDIAAN
Deskripsi sediaan
Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis yang normal atau barang-barang yang akan di konsumsi dalam pengolahan produk yang akan dijual.
Sediaan umumnya mendapat perhatian yang lebih besar dari auditor di dalam auditnya karena berbagai alasan berikut ini yaitu:
1. Â Â Â Umumnya sediaan merupakan komponen aktiva lancar yang jumlahnya cukup material dan merupakan objek manipulasi serta tempat terjadinya kesalahan-kesalahan besar
2. Â Â Â Penentuan besarnya sediaan secara langsung mempengaruhi kos barang yang dijual sehingga mempengaruhi kos barang yang dijual
3. Â Â Â Verifikasi kuantitas , kondisi dan nilai sediaan merupakan tugas yang lebih kompleks dan sulit dibanding dengan verifikasi sebagian besar unsur laporan keuangan yang lainnya.
4. Â Â Â Seringkali sediaan disimpan di berbagai tempat sehingga menyulitkan pengawasan dan perhitungan fisiknya
5. Â Â Â Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor dalam melaksanakan auditnya
PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM DALAM PENYAJIAN SEDIAAN DALAM NERACA
1. Â Â Â Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost or market dan harus menyebutkan metode yang digunakan dalam menentukan kos sediaan
2.    Jika sediaan dinyatakan pada kosnya, nilai pasarnya pada tanggal neraca harus dicantumkan dalam tanda kurung, dan jika persediaan diturunkan nilainya pd harga pasarnya, kosnya harus  dicantumkan dalam tanda kurung
3. Â Â Â Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi laba tahun yang di audit harus dijelaskan dalam laporan keuangan
4. Â Â Â Penjelasan yang lengkap harus dibuat dalam laporan keuangan jika sediaan digadaikan sebagai pinjaman uang yang di tarik oleh klien
5. Â Â Â Jika jumlahnya material , sediaan dalam perusahaan manufaktur harus dikelompokkan menurut kelompok utamanya
6. Â Â Â Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan
7. Â Â Â Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan setelah tanggal nerca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba yang ditahan.
TUJUAN PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP SEDIAAN
1. Â Â Â Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan sediaan
2. Â Â Â Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang dicantumkan dineraca dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan sediaan
3. Â Â Â Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo persediaan yang disajikan di neraca
4. Â Â Â Membuktikan hak asersi hak kepemilikan klien atas persediaan yang dicantumkan dineraca
5. Â Â Â Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan dineraca
6. Â Â Â Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca
PROGRAM PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP SALDO SEDIAAN
1. Â Â Â Prosedur audit awal
2. Â Â Â Prosedur analitik
3. Â Â Â Pengujian terhadap transaksi rinci
4. Â Â Â Pengujian terhadap saldo akun rinci
5. Â Â Â Verifikasi penyajian dan pengungkapan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H