Mohon tunggu...
Ni Ketut Tini Sri
Ni Ketut Tini Sri Mohon Tunggu... -

Belajar menulis tentang keseharian yang tertuang dalam kisah fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Pejantanku Pergi

1 Oktober 2012   04:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:26 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hadiahmu untukku :D

Bang Es Berubah...!!!

Ya. Sudah beberapa hari belakangan ini, Bang Es, yang juga kawan dekatku di dunia maya itu benar-benar berubah!

Aku tidak tahu nama lengkapnya, pokoknya panggilan akrabnya "Bang Es". Mengenalnya pun secara tak sengaja di salah satu social network yang sudah tidak  bomming lagi saat ini. Karena telah banyak saingan, itu, tu... Facebook.

Bang Es, dia seorang yang sangat baik, periang, dan tentu saja ... ganteng! Walaupun terkadang sikapnya penuh keanehan.

Berawal dari sebuah teka-teki yang harus dijawab berpasangan di sebuah Group Humor Segar. Aku yang belum memiliki pasangan, oleh admin group dibantu mencarikan pasangan. Dan Bang Es adalah pasangan yang dianugerahkan oleh admin group. Sejak saat itu lah aku jadi sangat dekat dengannya.

Walaupun jarak kami berjauhan, banyak rahasia di antara kami. Selain itu dia selalu membuatku tertawa. Ia yang menolong disaat aku butuh pertolongan, dia yang menghibur dan membujuk di saat aku bersedih. Membuatku bergadang dan terkadang mengingatkanku pada keluarga, yang sedang ku tinggal jauh. Ia selalu melakukan hal-hal yang baik, walaupun terkadang yang tidak baiknya juga ada. Menyenangkan dan berarti banyak untukku. Terkadang ... setelah dipikirkan kembali rasa-rasanya aku lebih banyak terganggu oleh aktifitasnya yang suka menggodaiku.

Tak ada yang menyukai Bang Es. Jangankan aku atau temen FB-ku. Kecowak, tikus dan setan yang bergentayangan juga tidak menyukai sosoknya! Bang Es yang humoris itu akan membuat lelucon santai hingga aku dan temanku tertawa terbahak-bahak, tetapi lebih banyak bikin kesalnya dueh!

"Abang Es itu keren, cute, macho, dan juga humoris. Masih kosong gak sih?"



"Yan, gara-gara dia comment di-FB mu... Aku jadi membanding-bandingkan dia dengan semua mantan pacarku! Gila, berabe khan..??"



"Gimana ya Yan, agar Bang Es suka padaku?"



"Gak ada yang seunik Bang Es,  Yan."



Dan masih banyak lontaran-lontaran senada yang mampir ke mataku. Aku cuma mesem-mesem cemburu.

Pernah kupertanyakan pada Bang Es, mengapa ia belum punya pacar. Apa jawabannya...??

"Abang, belum niat tuh! Kan lagi nungguin dik Yanti pulang. Lagian enakkan merid dari pada pacaran. Dik Yanti maukan abang lamar! He... he... he" kata Bang Es dengan emotations serius di inboxnya.

Bang Es dalam pandanganku adalah sosok ideal. Ia serba segalanya. Punya rencana masa depan, tapi tak takut menikmati hidup. Ia moderat tapi tak pernah meninggalkan shalat!

Itulah Bang Es!

Tetapi seperti yang kukatakan, entah mengapa beberapa hari belakangan ini ia berubah! Drastis! Dan aku seolah-olah tak mengenal dirinya lagi. Aku sedih. Aku kehilangan. Bang Es yg kubanggakan kini entah kemana....

--=o0o=--

Thanks honey....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun