Mohon tunggu...
Ni Ketut Tini Sri
Ni Ketut Tini Sri Mohon Tunggu... -

Belajar menulis tentang keseharian yang tertuang dalam kisah fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Pejantanku Pergi

1 Oktober 2012   04:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:26 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



"Gimana ya Yan, agar Bang Es suka padaku?"



"Gak ada yang seunik Bang Es,  Yan."



Dan masih banyak lontaran-lontaran senada yang mampir ke mataku. Aku cuma mesem-mesem cemburu.

Pernah kupertanyakan pada Bang Es, mengapa ia belum punya pacar. Apa jawabannya...??

"Abang, belum niat tuh! Kan lagi nungguin dik Yanti pulang. Lagian enakkan merid dari pada pacaran. Dik Yanti maukan abang lamar! He... he... he" kata Bang Es dengan emotations serius di inboxnya.

Bang Es dalam pandanganku adalah sosok ideal. Ia serba segalanya. Punya rencana masa depan, tapi tak takut menikmati hidup. Ia moderat tapi tak pernah meninggalkan shalat!

Itulah Bang Es!

Tetapi seperti yang kukatakan, entah mengapa beberapa hari belakangan ini ia berubah! Drastis! Dan aku seolah-olah tak mengenal dirinya lagi. Aku sedih. Aku kehilangan. Bang Es yg kubanggakan kini entah kemana....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun